Ini Universitas Tertua di Dunia yang Berdiri Sejak 427 M!

Mar 14, 2023 - 13:00
Ini Universitas Tertua di Dunia yang Berdiri Sejak 427 M!
Nalanda University di India, universitas tertua di dunia. Foto: World History

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Universitas tertua di dunia rupanya bukan University of Bologna di Italia atau University of Oxford di Inggris Raya. Universitas tertua di dunia bernama Nalanda University, India. Kampus ini berdiri sekitar tahun 427 M, sekitar 600 tahun sebelum Bologna yang berdiri pada 1088.

Nalanda University adalah universitas residensial atau berasrama yang berdiri Magadha (kini Bihar), India, seperti dikutip dari laman QS Top Universities.

Perguruan tinggi kuno ini merupakan universitas wihara Buddha (mahavira). Mahasiswa bisa belajar filosofi Buddha seperti yogachara dan sarvastivada, maupun kedokteran ayurveda, matematika, logika, hingga grammar.

Universitas Tertua di Dunia: Nalanda University


Universitas tertua di dunia ini semula didirikan pada zaman keemasan India pada abad ke-5 M. Raja-raja Kerajaan Gupta, yang beragama Hindu, mendirikan kampus ini dengan simpati atas ajaran Buddha, perkembangan semangat intelektual Buddhis, dan tulisan filosofis di masa itu, dikutip dari laman BBC.

Magadha, lokasi kampus saat itu, menjadi kawasan intelektual mendorong terjadinya kegiatan pertukaran pelajar hingga dosen saat itu. Sebab, kampus ini merangkul pengetahuan secara keseluruhan dan memadukan banyak wacana, yang juga mendorong tersebarnya ajaran Buddha di Asia.

Pihak kampus mencatat, kampus ini semula kenamaan selama 800 tahun, hingga abad ke-12 M. Diperkirakan ada 10.000 mahasiswa, 9 juta teks, dan 2.000 pengajar saat itu, seperti dikutip dari laman Nalanda University.

Pengetahuan para pengajar Nalanda University juga menarik mahasiswa dari wilayah lain di Asia, umumnya biksu Buddha dari Cina, Korea, Jepang, Tibet, Mongolia, Turki, Sri Lanka, maupun negara-negara Asia Tenggara, Tengah, dan Barat lainnya.

Kampus Ivy League Kuno, Perpustakaan Kampus hingga 9 Lantai


Dari berbagai catatan tentang universitas tertua di dunia ini dan pembelajarannya, catatan paling terkenal berasal dari mahasiswa sekaligus biksu Xuan Zhang.

Ia kelak membawa pulang 657 kitab suci Buddha dari Nalanda ke tanah asalnya pada 645 M dan menerjemahkannya ke bahasa Mandarin. Karena itu, dia mendapat julukan biksu yang membawa agama Buddha ke Timur.

Xuan Zang menuliskan, universitasnya dulu berkembang pesat dan kaya. Perpustakaan kampus pun menjulang hingga 9 lantai, yang disebutnya "melayang ke awan," seperti dilansir dalam laman BBC.

Penulis Mishi Saran yang berbasis di Shanghai menelusuri perjalanan Xuan Zang melintasi benua untuk menuntut ilmu, sebagaimana ditulisnya dalam Chasing the Monk's Shadow.

Saran menulis, Xua Zang ingin belajar dengan orang yang paling paham dengan teks Buddhism. Saat itu, kampus Nalanda University dikenal dengan reputasi tersebut hingga ke Jepang dan Korea lewat jalur perdagangan Asia.

Untuk masuk kampus ini juga tidak mudah. Para calon mahasiswa diwawancara lisan oleh dosen. Jika lolos, maka mahasisw akan diajari sekelompok dosen ekletik yang bekerja di bawah Dharmapala dan Silabhadra, guru Buddha paling dihormati saat itu.

"Saat Xuan Zang di Nalanda, kampusnya semarak penuh cendekiawan, seminar, kelas, dan debat. Nalanda University saat itu layaknya kampus Ivy League versi Buddhis--semua ide terdalam tentang Buddhisme dieksplorasi dan dibedah di Nalanda," jelas Saran.

Dalai Lama pun mengamini catatan Zuan Zhang dan temuan Mishi Saran tersebut.

"Sumber dari semua pengetahuan (Buddha) yang kita miliki, berasal dari Nalanda (University)," kata pemimpin spiritial Tibet di Festival Sastra Jaipur di Rajashtan, Januari 2013 silam, sebelum kampus yang sempat runtuh ratusan tahun ini hendak kembali didirikan.

Kehancuran dan Penemuan Nalanda University

Pada abad ke 5, Nalanda University diserang orang Hun untuk dijarah. Kampus yang dibangun seperti benteng dan menyimpan harta benda antik ini juga rusak parah karena invasi Raja Gauda Bengal pada abad ke-8.

Lalu pada 1197, universitas ini diserang dan dibakar selama 3 bulan oleh pasukan jenderal militer Turki-Afghanistan Bakhtiyar Khilji. Serangan tersebut diduga sebagai upaya mematikan pusat pengetahuan Buddhis dalam penaklukan India bagian utara dan timur.

"Sulit untuk menetapkan alasan pasti atas serangan tersebut," kata Shankar Sharma, Direktur Archaeological Museum Nalanda yang memajang 350 artefak kampus dari 13.000-an barang antik hasil penggalian reruntuhannya.

Kampus Nalanda University menyisakan reruntuhan bangunan bata merah yang menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO. Situs seluas 23 hektare ini diperkirakan hanya sebagian kecil dari area kampus Nalanda aslinya.

Sembilan juta manuskrip dari daun dan tulisan tangan habis dilalap api, kecuali yang dibawa lari para mahasiswa dan biksu. Manuskrip yang selamat kini dapat ditemukan di Los Angeles Country Museum, Amerika Serikat dan Museum Yarlung, Tibet.

Setelah terkubur berabad-abad, reruntuhan ditemukan surveyor Skotlandia Francis Buchanan-Hamilton pada 1812 dan diidentifikasi sebagai Nalanda University kuno oleh Sir Alexander Cunningham pada 1861.

Pendirian Kembali Universitas Tertua di Dunia
Pada 2006, mantan Presiden India APJ Abdul Kalam mengutarakan wacana menghidupkan kembali Nalanda University di depan Majelis Legislatif Negara Bagian Bihar. Pemerintah Singapura juga mendorong pembentukan Nalanda kembali lewat "Proposal Nalanda".

Mencontoh semangat kolektif Nalanda University kuno, pendirian kampus barunya bekerja sama dengan Laos, Vietnam, Thailand, India, Sri Lanka, Singapura, Portugal, Selandia Baru, Myanmar, Indonesia, Cina, Kamboja, Korea Selatan, Bhutan, Bangladesh, Australia, Brunei Darussalam, dan Mauritus.

Atas kerja sama dengan berbagai negara di Asia, Nalanda University baru berdiri di Rajgir Hills, kawasan dengan tanah seluas 450 hektare. Versi penerus universitas tertua di dunia ini menerima mahasiswa baru sejak September 2014.(eky)