Ini Penyebab Produktivitas Gabah Petani Ngawi Lebih Tinggi dari Daerah Lain

Apa yang dilakukan petani Ngawi sehingga produksi padinya jauh lebih tinggi dibanding daerah lainnya. Padahal ini bukan sawah irigasi tapi menggunakan pompa air.

Mar 11, 2023 - 19:55
Ini Penyebab Produktivitas Gabah Petani Ngawi Lebih Tinggi dari Daerah Lain
Foto : Presiden Jokowi didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo saat panen raya padi di Kabupaten Ngawi, Sabtu (11/03/2023).

NUSADAILY.COM - NGAWI - Presiden Jokowi mengatakan hasil panen padi di berbagai daerah cukup bervariasi dipengaruhi kesuburan tanah hingga manajemen pertanian, salah satunya pengairan di lahan sawah. Produksi padi di Kabupaten Ngawi disebutnya lebih tinggi bila dibandingkan dengan daerah lain.

"Kemaren di Kebumen, sekarang panen raya di Kabupaten Ngawi, Saya melihat ada perbedaan terutama di produktivitas per hektare. Disini sudah ada yang mencapai 8 hingga 10 ton per hektare. Sedang yang kemaren disana 5 setengah sampai 6 ton per hektare," ungkap Jokowi saat turut panen raya di Desa Kartoharjo, Kabupaten Ngawi Jawa Timur, Sabtu (11/03/2023).

Presiden Jokowi juga mengatakan saat ini di Indonesia sedang berlangsung panen raya diberbagai daerah sehingga pemerintah harus terus melakukan pemantauan harga utamanya harga gabah dan beras. Harga yang diterima petani tidak boleh lebih kecil dari cost produksi yang dikeluarkan petani sehingga petani tetap mendapat untung.

"Ini panen raya kalau nggak dijaga harganya pasti jatuh baik gabahnya maupun berasnya. Yang sulit pemerintah itu menyeimbangkan, harga dipetani wajar artinya dapat keuntungan, harga dipedagang wajar artinya pedagang dapat keuntungan, harga dikonsumen juga wajar. Nah mencari keseimbangan seperti itulah yang tidak gampang," katanya.

Lebih lanjut Jokowi mengajak kepada seluruh petani yang sudah melakukan panen untuk segera melakukan olah tanah dan pertanaman berikutnya dengan memanfaatkan air hujan yang masih tersedia.

"Karna ini airnya masih ada hujan, setelah dipanen jangan diberi jeda langsung diolah lagi tanah tanam lagi, karena ini airnya masih ada," pungkasnya.

Bersamaan, Mentan Syahrul mengatakan Kementerian Pertanian (Kementan) berupaya meningkatkan produksi bahan pangan utamanya adalah bahan pangan pokok, salah satunya adalah beras. Dengan produksi yang semakin meningkat tersebut, diharapkan ketersediaan terjaga dan kebutuhan masyarakat luas dapat terpenuhi.

"Apa yang dilakukan di Ngawi ini, produksi padinya jauh lebih tinggi dibanding daerah lainnya yakni mencapai 8 ton per hektar, padahal ini bukan sawah irigasi tapi menggunakan pompa air, tapi perlakuanya oleh petani cukup baik. Daerah lain hanya 6 ton perhektar. Presiden kemudian memerintahkan kami untuk perbanyak dryer, power thresher, bahkan karena harga gabah lebih tinggi menggunakan combine dibanding sabit," jelasnya.

Syahrul menambahkan panen raya padi nusantara yang ditinjau langsung oleh Presiden Jokowi merupakan rangkaian panen bersama 1 juta hektar. Luas panen padi secara keseluruhan pada bulan Februari 2023 mencapai 1,2 juta hektar, Maret 2023 mencapai 1,7 juta hektar dan April 2023 sebanyak 1,15 juta hektar.

"Dan saya jamin ketersediaan pangan kita aman bahkan bukan cuma beras. Dalam menghadapi Ramadhan dan Idul Fitri, kita sudah lakukan validasi di 16 provinsi dan semua sudah siap. Ini tentu kolaborasi berbagai pihak untuk mengatur stok sehingga tidak ada pedagang yang stok terlalu banyak yang mengakibatkan sorted ditempat lain," jelas Menteri Pertanian dari NasDem itu.

Ketua Poktan Pangkursari Desa Kartoharjo, Karni menyampaikan ungkapan terima kasihnya atas kunjungan Presiden dan Menteri Pertanian di Ngawi. Ia mengungkapkan saat ini harga gabah dengan panen manual berkisar Rp4.700 - 4.900 per kilogram sedangkan dengan combine berkisar Rp.5.000 sampai Rp.5.500 perkilogramnya.

"Kita bersyukur harga gabah panen ini tinggi meskipun harga gabah panen dengan combine jauh lebih tinggi dari pada manual. Terima kasih Pak Presiden dan Pak Mentan sudah terus memperhatikan kami," pungkas Karni.(*/nto).