Ini Negara yang Dukung Putin Caplok Ukraina di PBB

Dari pemungutan suara ini, sebanyak 143 negara anggota PBB termasuk Indonesia setuju dengan resolusi yang mengecam pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina.

Nov 26, 2022 - 16:59

NUSADAILY.COM – MOSKOW - Sebanyak empat negara mendukung tindakan Rusia mencaplok empat wilayah Ukraina beberapa waktu lalu.

Dukungan ini diutarakan keempat negara itu dalam resolusi Majelus Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang digelar Selasa (12/10).

Majelis Umum PBB mengadakan mengeluarkan resolusi menentang Rusia atas aneksasi wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia Ukraina.

Dari pemungutan suara ini, sebanyak 143 negara anggota PBB termasuk Indonesia setuju dengan resolusi yang mengecam pencaplokan Rusia atas wilayah Ukraina.

Namun, sebanyak lima negara memberikan penolakan atas resolusi itu sementara 35 lainnya abstain.

Sebagaimana dilansir situs resmi PBB, negara yang menolak resolusi tersebut ialah Belarus, Korea Utara, Nikaragua, Suriah, dan Suriah.

Sementara itu, salah satu sekutu Rusia, yakni China, memilih mengambil keputusan abstain.

Beberapa negara lain yang memilih abstain adalah India, Kazakhstan, Kirgistan, Afrika Selatan, Thailand, Uzbekistan, dan Vietnam.

Belarus, Korut, Nikaragua, dan Suriah memang memiliki sekutu dekat Rusia.

Sebagaimana diberitakan NPR, Belarus sempat menjadi tempat singgah bagi lebih dari 30 ribu pasukan Rusia sebelum invasi di Ukraina.

Ribuan tentara Moskow berdiam di negara itu dengan kedok latihan militer gabungan.

Namun, pada akhirnya, pasukan Rusia menginvasi Ukraina pada Februari.

Sementara itu, hubungan Korut dengan Rusia juga dekat. Korut sempat mengungkapkan niatnya mengirim buruh ke Donetsk, wilayah Ukraina yang kini dikuasai Rusia.

Sebagaimana diberitakan NK News, pemimpin Donetsk pro-Rusia Denis Pushilin mengaku siap "berkunjung ke Korut dan mengadakan pertemuan dengan kepala negara Kim Jong Un."

Pushilin juga berencana mengundang Pyongyang untuk berpartisipasi dalam pengadilan internasional untuk warga Ukraina dan tentara bayaran yang melakukan tindak kriminal.

Di Nikaragua, Presiden Daniel Ortega mengizinkan Rusia untuk menempatkan pasukan, pesawat, dan kapal mereka di negara itu.

Penempatan militer Rusia di Nikaragua ditujukan untuk latihan, penegakan hukum, dan respons darurat, dikutip dari CBS News.

Sementara itu, pemimpin Suriah Bashar al-Assad merupakan sekutu Rusia sejak lama, dikutip dari Vox.(han)