Ini Dia Profil dan Pemilik PT GNI yang Disorot Usai Rusuh dan Telan Korban Jiwa, 1 TKA 1 Lokal

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel. Ini nilai tambahnya meningkat 14 kali," kata Jokowi saat meresmikan.

Jan 16, 2023 - 16:37
Ini Dia Profil dan Pemilik PT GNI yang Disorot Usai Rusuh dan Telan Korban Jiwa, 1 TKA 1 Lokal

NUSADAILY.COM – MOROWALI UTARA - PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) tengah menjadi sorotan karena bentrokan yang terjadi di area smelternya. Bentrokan tersebut menyebabkan dua pekerja lokal dan satu tenaga kerja asing (TKA) meninggal dunia.

Bentrokan dipicu karena pihak keamanan perusahaan menahan sekitar 500 pekerja yang mencoba memasuki pos 4 pabrik smelter milik PT GNI untuk melakukan aksi mogok kerja.

Mogok kerja itu dilakukan usai tujuh dari delapan tuntutan mereka belum disetujui oleh perusahaan.

PT GNI merupakan perusahaan pengolahan bijih nikel yang dimiliki pengusaha tambang asal China, Tony Zhou Yuan.

Pusat operasi PT GNI berada di Desa Bunta, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah dengan kapasitas produksi 1,8 juta ton per tahun.

Pabrik smelter PT GNI dibuka dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 27 Desember 2021. Bahkan, PT GNI masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang hilirisasi mineral dan batu bara (minerba).

"Saya sangat menghargai, mengapresiasi pembangunan smelter oleh PT Gunbuster Nickel Industry dan ini akan memberikan nilai tambah yang tidak sedikit dari bijih nikel yang diolah menjadi feronikel. Ini nilai tambahnya meningkat 14 kali," kata Jokowi saat meresmikan.

Mengacu pada keterangan di situs GNI, perusahaan melakukan ekspor perdana produk hasil olahan nikel pada 20 Januari 2022. Hasil olahan yang diekspor adalah produk turunan nikel dalam bentuk nickel pig iron (NPI) atau feronikel.

Tony Zhou Yuan, yang juga menjabat direktur operasional PT GNI, menjelaskan terdapat 13.650 ton feronikel yang diekspor ke China. Nilai ekspornya mencapai US$23 juta.

Sebelumnya, PT GNI juga menjadi perbincangan usai smelter nikelnya meledak dan menewaskan dua karyawan. Salah satunya, seleb TikTok Nirwana Selle pada Desember lalu.

Nirwana tewas akibat terjebak di dalam crane yang terbakar. Operator crane tersebut sempat live TikTok dan merekam momen mengerikan tersebut. Korban lainnya adalah teman kerja Nirwana, yang bernama I Made Defri Hari Jonathan.

Kapolda Sulteng akan Usut Bentrok PT GNI
Terpisah, Kapolda Sulawesi Tengah, Irjen Pol Rudy Sufahriadi menuturkan akan menyelidiki penyebab kerusuhan di pabrik smelter milik PT Gunbuster Nickel Industri (GNI) pada Sabtu (14/1) yang menyebabkan dua korban tewas dari tenaga kerja asing (TKA) dan lokal.

"Kita sedang melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa yang meninggal dunia dari TKI dan siapa dari TKA kenapa dia meninggal dunia, saya akan lakukan penyelidikan ini semuanya," kata Rudy dalam rilisnya, Minggu (15/1).

Rudy menerangkan bahwa peristiwa tersebut bermula pada hari Sabtu (14/1) sekitar pukul 11.20 WITA, kemudian merembet hingga malam hari dan berhasil diredam pada Minggu (15/1) sekitar pukul 02.15 WITA.

Personel gabungan dari Polres Morowali Utara, Brimob Polda Sulteng dan TNI berhasil mengamankan situasi dan mengamankan sekitar 70 orang yang diduga pelaku kerusuhan.

Selain itu, kata Rudy, personel gabungan turut menyita sejumlah barang bukti berupa senjata tajam, senter, uang dan tas.

"Ini akumulasi, artinya dari mulai kecil tiba-tiba berkembang jadi besar, terus sampai ada dua korban meninggal dunia," ujarnya.

Atas kejadian tersebut, beber Rudy sebanyak 2 orang dilaporkan meninggal dunia, 7 kendaraan inventaris PT GNI dirusak dan dibakar massa serta sebanyak 100 kamar mess karyawan habis terbakar, beberapa karyawan juga mengalami luka-luka.

"Kehadiran kami disini untuk memastikan semua laporan itu terjadi dan melihat TKP, sudah kita lihat semua dan memang harus saya sampaikan kekuatan pengamanan tadi malam itu sangat minim dan kita terlambat," jelasnya.

Kapolda Sulteng berharap kejadian tersebut tidak lagi terjadi dan menjadi bahan evaluasi pihak kepolisian sehingga peristiwa kerusuhan di pabrik smelter milik PT GNI tersebut bisa dicegah dan diantisipasi.

"Semoga ini menjadi evaluasi bagi kita dan tidak boleh terulang kembali. Saya akan melakukan penyelidikan, kenapa ini sampai bisa terjadi. Kita akan evaluasi kalau ada tindak pidana kita lakukan penyidikan," katanya.(han)