Ini Cerita Dibalik Evakuasi Bu Eni, Sempat Melawan – Petugas Diludahi

Ibu Eny dibawa oleh Dinas Sosial Jakarta Timur pada 30 Desember 2022 lalu. Dinsos membawa Ibu Eny untuk dirawat di rumah sakit lantaran diduga mengalami depresi.

Jan 7, 2023 - 17:03
Ini Cerita Dibalik Evakuasi Bu Eni, Sempat Melawan – Petugas Diludahi
Rumah Bu Eni

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ibu Eny pemiliki rumah mewah terbengkalai di kawasan Cakung, Jakarta Timur masih dirawat di RSKD Duren Sawit. Saat dibawa dari rumah mewahnya, Ibu Eny sempat melawan, bahkan meludahi petugas.

Ibu Eny dibawa oleh Dinas Sosial Jakarta Timur pada 30 Desember 2022 lalu. Dinsos membawa Ibu Eny untuk dirawat di rumah sakit lantaran diduga mengalami depresi.

Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Timur (Jaktim) Purwono menerangkan, semenjak kisah Ibu Eny viral di media sosial, pihak Dinsos kemudian turun tangan. Dinsos berupaya menyelamatkan sekaligus memenuhi kebutuhan Ibu Eny.

BACA JUGA : Tetangga Sebut Pemilik Rumah Mewah di Cakung Jual Pot Bunga...

"Jadi, semenjak Sudinsos tahu, akhirnya petugas P3S meluncur ke lokasi, kita selamatkan dulu. Karena itu ada keluarganya, tentu kita izin ke anaknya dulu untuk dibawa ke Rumah Sakit Duren Sawit, diobati," kata Purwono, Rabu (4/1/2023).

Pihak Dinsos belum bisa mengambil langkah lebih lanjut. Dia menyerahkan perawatan Ibu Eny ke putranya bernama Tiko setelah selesai perawatan di rumah sakit.

"Setelah nanti diobati seandainya sembuh, bisa kembali ke rumahnya lagi. Tapi kalau seandainya, katakanlah anaknya nggak sanggup merawat, nanti tentu Dinsos akan dititipkan dulu sementara di panti," ucapnya.

Ibu Eny Sempat Melawan Petugas

Saat proses evakuasi, Ibu Eny diketahui sempat melawan petugas. Bu Eny sempat teriak-teriak untuk mengusir petugaa. Bu Eny menolak untuk dibawa ke rumah sakit.

BACA JUGA : Indy Barends Ungkap Keinginan Indra Bekti, “Mau Umrah Tahun Ini Sama Istrinya”

"Betul melawan karena memang kondisi pada saat itu Bu Eny lagi kurang stabil. Karena memang banyak manusia, warga yang berkerumun sehingga berdampak juga pada Bu Eny," kata Kepala Pleton Damkar Jaktim, Hery Widi pada Jumat (6/1/2023).

"Teriak-teriak, menolak. 'Jangan masuk, jangan ganggu saya. Iya betul (meludah). Karena mungkin agak kurang nyaman dan terganggu sehingga ekspresi Bu Eny," paparnya.

Kendati demikian, penolakan tersebut tak berlangsung lama. Setelah dibujuk Tiko, Bu Eny akhirnya mau dievakuasi ke RSKD Duren Sawit.

"Setelah dilakukan mediasi dengan cara tiko membujuk ibunya, mau. Karena memang kalau kita masuk langsung ditolak. Tim Dinas Sosial juga seperti itu karena memang merasa tidak nyaman," paparnya.

Ibu Eny Dirawat di Ruang Khusus di Rumas Sakit

Ketua RT 06/RW 02, Kelurahan Jatinegara, Noves mnerangkan sejak Ibu Eny ditempatkan di ruangan khusus, belum diperbolehkan bertemu Tiko. Noves mengatakan Ibu Eny menjalani perawatan selama 32 hari.

"Waktu pertama pas dievakuasi dia sempet bertemu ibunya. Karena masih diperbolehkan, nah setelah ibunya dipindahkan ke ruang khusus nggak bisa lagi," kata Noves kepada wartawan.

Tiko sendiri mengonfirmasikan belum bisa bertemu ibunya. Namun dia menyampaikan jika ibunya dalam kondisi baik

"Sekarang baik baik aja sih. Sudah ngejenguk, tapi nggak boleh (bertemu), emang karena ibu lagi dirawat," kata Tiko.

Tiko Sempat Tolak Dipisahkan di Tahun 2019

Pihak kelurahan mengaku sudah menangani kisah Ibu Eny sejak tahun 2019. Pendamping Sosial Kelurahan Jatinegara Wawan menuturkan sejak 2019 sudah melakukan survei ke keluarga Ibu Eny untuk mendapatkan bansos.

Namun, lanjut dia, sempat ada penolakan dari putra Ibu Eny, Tiko karena tidak ingin dipisahkan dari ibundanya. Meski demikian, pihak Kelurahan terus melakukan pendekatan pada Tiko.

Akhirnya Ibu Eny dan Tiko mau dilakukan pendataan. Wawan menyampaikan, per tahun 2020 Ibu Eny dan Tiko terdaftar ke Data Terpadu Kesejahteraan Sosial, setelah melakukan perbaruan KTP hingga KK.

"Tahun 2020, KTP dan KK sudah jadi, Dinas Sosial melakukan input data DTKS, proses pembuatan DKTS kurang lebih 1 tahun, setelah DTKS masuk ke sistem, kemudian dilakukan perekaman oleh Kementerian Sosial RI," ujarnya.

Wawan juga mengatakan sejak Januari 2023, Ibu Eny sudah diberikan BPJS Kesehatan dan mendapat perawatan di RSKD Duren Sawit. Pihak RT, lanjut Wawan, juga mengusulkan agar Ibu Eny diobati.

"Kemudian dilakukan pembuatan BPJS Kesehatan untuk pengobatan. Dari pengurus RT di sini mengusulkan kepada kami kalau bisa diobati, diobati, kita dari Dinas Sosial siap membantu," ucapnya. (ros)