Ini Alasannya Kenapa Kim Jong Un dan Vladimir Putin Ogah Tinjanya Dicuri Inteljen Musuh
Jurnalis Regis Gente dan Mikhail Rubin yang kerap meliput Putin selama beberapa dekade melaporkan bahwa sang pengawal itu pernah mengumpulkan dan membawa kembali tinja Putin saat kunjungannya ke Prancis pada 29 Mei 2017.
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bukan satu-satunya penguasa otoriter yang takut tinjanya dicuri pihak intelijen negara-negara musuh.
Presiden Rusia Vladimir Putin juga memiliki kewaspadaan yang sama menjaga tinjanya agar tidak dicolong pihak musuh.
Putin selalu menugaskan pengawal kepresidenan lingkar terdekat untuk mengurus tinja hasil buangan sang presiden, seperti dilaporkan media Prancis Paris Match, dikutip dari The Independent.
Sang pengawal yang merupakan Agen Pengamanan Federal (FPS) selalu mengumpulkan tinja Putin ke dalam paket khusus.
FPS merupakan departemen khusus yang memiliki tugas utama melindungi para pejabat level tertinggi di Rusia.
Tugas ini jadi salah satu rutinitas yang selalu dilakukan para pengawal, biasanya ketika Putin melakukan perjalanan ke luar negeri.
Tinja tersebut yang sudah dipaketkan dalam tempat khusus kemudian dimasukkan ke dalam koper khusus untuk selanjutnya dibawa pulang ke Rusia.
Jurnalis Regis Gente dan Mikhail Rubin yang kerap meliput Putin selama beberapa dekade melaporkan bahwa sang pengawal itu pernah mengumpulkan dan membawa kembali tinja Putin saat kunjungannya ke Prancis pada 29 Mei 2017.
Begitu pula ketika Putin berkunjung ke Arab Saudi pada Oktober 2019, pengawal terdekatnya juga mengumpulkan tinja Sang Presiden dan dibawa kembali ke Rusia.
Sama halnya dengan Kim Jong Un, cara itu merupakan bagian dari antisipasi Putin agar intelijen dari negara-negara musuh tidak mengorek informasi rahasia dari tinja.
Seperti dilaporkan The Telegraph, informasi mengenai kondisi kesehatan hingga kebiasaan diet sang presiden bisa diteliti melalui tinja mereka.
Mantan jurnalis BBC, Farida Rustamova, juga pernah menuliskan dalam akun Twitter bahwa Putin menggunakan kamar mandi pribadi khusus dan pispot portabel spesial untuk buang air kecil maupun besar. Ia menyaksikannya saat kunjungan Putin ke Wina Austria.
Salah seorang sumber anonim kemudian mengungkapkan kepada Rustamova bahwa praktik tersebut sudah dilaukan sejak awal tampuk kekuasaan Putin di Rusia.
Sama seperti Kim Jong Un, kondisi kesehatan Putin kerap jadi perbincangan hingga spekulasi sejumlah pihak.
Rumor tersebut kembali santer saat Rusia melancarkan agresi militer di Ukraina sejak 24 Februaru 2022.
Kabar yang sempat muncul bahwa pria 69 tahun itu mengalami sakit kanker dan kesehatannya semakin menurun drastis belakangan ini.
Mantan pejabat agen intelijen Rusia (FSB) bahkan pernah mengklaim bahwa usia Vladimir Putin tak lama lagi. Ia menyebut sisa waktu Putin tinggal dua atau tiga tahun lagi.
Sebuah video singkat yang sempat beredar di medsos pada pertengahan Februari lalu menunjukkan Putin sempat gemetaran ketika bertemu Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
Ia juga kedapatan kerap batuk-batuk dan duduk sedikit meringkuk dibalut selimut musim dingin saat menghadiri parade peringatan Hari Kemenangan Rusia pada Mei tahun lalu.
Sebuah video singkat lainnya di medsos menampakkan Putin terlihat lemah dengan muka semakin pucat pasi.
Meski demikian Kremlin membantah semua kabar yang menyebutkan Putin sakit kanker hingga kondisi kesehatannya terus menurun drastis.(han)