Ini 4 Agenda Penting di Kongres Partai Komunis China (PKC)

Presiden Xi Jinping sendiri memerintahkan proses pemilihan delegasi ini dilakukan dengan standar ketat, pemantauan integritas yang hati-hati, penerapan disiplin pemilihan, dan sosok kepemimpinan yang kuat.

Nov 26, 2022 - 17:00

NUSADAILY.COM – BEIJING - Partai berkuasa China saat ini, yakni Partai Komunis China (PKC) bakal menyelenggarakan kongres tiap lima tahunan pada Minggu (16/10).

Dalam kongres ini, Presiden Xi Jinping diprediksi bakal tetap menjabat dalam periode ketiga.

Sementara itu, Perdana Menteri Li Keqiang diprediksi bakal lengser pada Maret, dan kongres ini menjadi salah satu ajang penentuan penggantinya.

Kongres ini juga bakal membahas Komite Tetap Politbiro PKC, salah satu badan tertinggi partai tersebut, dikutip dari Reuters.

Lantas, apa saja proses yang terjadi selama Kongres PKC berlangsung?

1. Pemilihan Delegasi Kongres
Sebelum kongres berlangsung, sebanyak 2.296 delegasi PKC bakal dipilih untuk datang ke acara tersebut.

South China Morning Post melaporkan delegasi ini bakal mewakili lebih dari 96 juta anggota PKC di seluruh negara. Mereka dipilih bukan lewat pemilihan bak negara Barat, tetapi lewat beberapa rekomendasi dan tinjauan partai.

Delegasi tersebut bakal dipilih dari 38 unit pemilihan yang mewakili provinsi, bisnis pemerintah, sektor finansial pusat, dan pihak berwenang pusat.

Berdasarkan pemberitaan Xinhua, sejak November tahun lalu hingga Juli, delegasi mengikuti lima tahap proses pemilihan yang "teliti."

Presiden Xi Jinping sendiri memerintahkan proses pemilihan delegasi ini dilakukan dengan standar ketat, pemantauan integritas yang hati-hati, penerapan disiplin pemilihan, dan sosok kepemimpinan yang kuat.

2. Pemilihan Komite Sentral, Politbiro, dan Komite Tetap Politbiro
Sebagaimana dilansir CFR, kepemimpinan dalam PKC disusun dengan piramida. Pemegang kekuasaan tertinggi PKC adalah sekretaris jenderal yang kini diemban Xi Jinping.

Di bawah sekretaris jenderal, terdapat Komite Tetap Politbiro yang beranggotakan tujuh orang.

Di bawah Komite Tetap Politbiro, ada 25 orang yang menjadi bagian dari badan Politbiro PKC.

Setelah Politbiro, ada Komite Sentral yang beranggotakan 370 orang. Kemudian yang menduduki posisi paling bawah adalah Kongres PKC.

Meski begitu, penunjukan Komite Sentral dilakukan dalam Kongres PKC.

Sebagaimana dilansir CNN, delegasi bakal memberikan suara kepada anggota baru Komite Sentral dalam kongres.

Setelah kongres berakhir, Komite Sentral baru bakal bertemu dalam sesi pleno pertama. Di acara itu, mereka menunjuk Politbiro.

Komite Sentral sendiri berperan sebagai dewan direktur PKC dan juga menunjuk Politbiro.

Politbiro memiliki kewenangan untuk menunjuk Komite Tetap Politbiro yang beranggotakan tujuh sampai sembilan orang. Komite ini merupakan pusat dari kekuasaan dan pemerintahan PKC.

3. Pemilihan Perdana Menteri Baru
Sebagaimana diberitakan Reuters, perdana menteri China saat ini, Li Keqiang, bakal mengundurkan diri pada Maret.

Kongres PKC ini dinilai bakal menjadi ajang penunjukkan perdana menteri baru China, yang diketahui berputar pada tiga nominasi.

Wang Yang (67), yang kini menjabat Ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok (CPPCC), digadang-gadang sebagai salah satu kandidat perdana menteri.

Wang sendiri merupakan pejabat level empat dalam Komite Tetap Politbiro.

Kandidat lain yang dapat menggantikan Li adalah Hu Chunhua (59). Hu merupakan salah satu wakil perdana menteri.

Namun, jika Hu tak terpilih menjadi perdana menteri, dia mungkin bakal mendapatkan posisi di Komite Tetap Politbiro.

Selain Hu, kandidat lain untuk perdana menteri China adalah Han Zheng (67). Ia kini menjabat sebagai wakil perdana menteri sekaligus anggota Komite Tetap Politbiro.

Tak hanya itu, Li Qiang (63), yang kini menjabat sebagai Ketua PKC di Shanghai, juga diprediksi bakal mengemban tanggung jawab sebagai perdana menteri.

Namun bila Li tak terpilih, ia mungkin bisa bergabung dalam Komite Tetap Politbiro.

4. Kekuasaan Xi Jinping di PKC
Berdasarkan pemberitaan CNN, selama dua dekade terakhir, sekretaris jenderal baru ditunjuk di setiap kongres.

Namun sejak kongres terakhir pada 2017, Xi menunjukkan niatnya untuk memperkokoh kekuasaan atas seluruh faktor kekuasaan China, yang kekuasaan atas partai, negara, dan militer.

Dalam kongres PKC sebelumnya, Xi memecahkan tradisi dengan tidak mengangkat calon penerus Komite Tetap Politbiro.

Beberapa bulan setelahnya, China menghapus batas periode kepemimpinan Presiden China. Langkah ini dinilai merupakan cara Xi untuk bisa berkuasa selama tiga periode di Negeri Tirai Bambu.

Selain itu, Xi diprediksi akan memecahkan norma tak tertulis berkaitan dengan batas umur informal partai.

Norma di PKC adalah pejabat senior yang berumur 68 tahun ke atas kala kongres berlangsung bakal mengundurkan diri. Namun, jika Xi, yang kini berumur 69 tahun tetap menjabat, dia bakal memecah norma tersebut.(han)