Indonesia Energy & Engineering Series, Indonesia Berpeluang Besar Transformasi Energi Global Menuju Efisiensi Emisi
NUSADAILY.COM - JAKARTA - Memasuki hari ketiga Indonesia Energy & Engineering Series 2024 - Engineering Week masih di warnai dengan berbagai kegiatan seminar. Sekaligus pertemuan para pelaku usaha di sektor industri engineering terbesar se-Asia Tenggara, sebagai sarana berbagi perkembangan teknologi pelaku industri pertambangan, konstruksi dan pengecoran beton, minyak dan gas,
Salah satunya adalah Mining Talk yang membahas tentang bagaimana menghadapi tantangan efisiensi emisi dan operasional yang berkelanjutan di dunia industri (Advancing Industrial Sustainability) pertambangan.Agar industri pertambangan menjadi bagian tulang punggung untuk Indonesia Emas 2045.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Indonesia - Indonesia Mining Association (API-IMA), Hendra Sinadia menyatakan Indonesia memiliki peluang besar pada transformasi energi global menuju efisiensi emisi. Salah satu komoditas unggulannya adalah tembaga. ‘’Tembaga memiliki kemampuan 65% untuk mengantar listrik yang digunakan di PLTB, PLTS, serta kendaraan listrik," kata Hendra dihadapan peserta seminar Jumat (13/9/2024).
Sementara dari sektor tambang juga telah mulai menerapkan teknologi tinggi untuk eksplorasi memanfaatkan penginderaan jarak jauh. Hal tersebut diungkapkan Deputi Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI-ICMA), Gita Mahayani
“Kami memakai satelit luar angkasa dalam mengidentifikasi anomali geologi dan menemukan area potensi batubara. Kemudian kami memakai drone dalam tahap survey topografi dan pemetaan geologi," ungkap Gita.
"Kami juga memakai Internet of Things (IoT) yang dipasang pada bor untuk memantau kondisi operasi yang dapat mengurangi waktu pengerjaan,” sambungnya.
Dari sektor kontruksi perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyoroti pentingnya perkembangan teknologi untuk kemajuan pembangunan kawasan tempat tinggal. Dia menyebut salah satunya meningkatkan pembangunan Bangunan Gedung Cerdas (BGC).
"Seperti pembangunan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah mengintegrasikan pembangunan kawasan pada teknologi pintar dan AI," paparnya
Sedangkan di sektor minyak dan gas, pemerintah Indonesia berusaha mendorong kolaborasi antar sektor, para stakeholders, industri, dan juga berbagai asosiasi.Dengan tujuan untuk memfasilitasi kebutuhan peningkatan produk. Karena itu, di Oil & Gas Tech.
Koordinator Kerjasama Minyak dan Gas Bumi, Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengatakan saat ini pemerintah banyak menghadapi tantangan Selain itu juga sektor migas untuk pembangunan nasional.
“Kita saat ini menghadapi banyak tantangan, dan membutuhkan sektor migas sebagai sektor pembangun bangsa. Sistem EOR dapat meningkatkan cadangan dan selanjutnya otomatis menaikkan produksi atau umur sumur migas,” ucap Sularsih.
.
Salah satu peserta pameran IEE Series 2024, Vera Christina, Marketing & Communication dari Multi Garmentama menyatakan bahwa perusahaannya diuntungkan dengan banyaknya sektor yang bergabung di dalam payung IEE Series 2024.
Dia juga mengaku setelah berpartisipasi beberapa kali di IEE Series, dan membuka booth berdekatan dengan Mining Indonesia, Construction Indonesia, maupun kali ini berdekatan juga dengan ADEXCO (Asia Disaster Management and Civil Protection Expo) 2024.Multi Garmentama berhasil mengembangkan inovasi teknologinya sesuai dengan permintaan berbagai sektor yang mereka hadiri.
“Kami memfokuskan produksi pada workwear apparel, dimana kami selalu mengembangkan pakaian kerja bagi industri tambang dan sejenisnya. Jadi ketika booth kami hadir berdekatan dengan berbagai sektor ini, kami bisa bertemu dengan banyak pelaku industri yang baru mengenal kami dan menyatakan kebutuhan mereka pada kami. Karena itu, kami berhasil mengembangkan produksi pakaian keselamatan kerja, dengan fitur anti-api, anti-air, dan bahkan anti-tusuk, untuk mendukung kerja industri yang berkelanjutan dan menjamin keamanan,” jelasnya (sir/wan)