Impor Kurma Mulai Melonjak Jelang Bulan Ramadan 2023

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menerangkan, pada Januari 2023, impor kurma dengan kode HS 08041000 mencapai 13,23 juta kg atau naik 125,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 5,85 juta kg.

Feb 16, 2023 - 19:46
Impor Kurma Mulai Melonjak Jelang Bulan Ramadan 2023
Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap tren kenaikan impor kurma menjelang puasa dan lebaran 2023. Ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap tren kenaikan impor kurma menjelang puasa dan lebaran 2023.

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah menerangkan, pada Januari 2023, impor kurma dengan kode HS 08041000 mencapai 13,23 juta kg atau naik 125,81 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya 5,85 juta kg.

BACA JUGA : Awal Tahun Nilai Ekspor Alami Penurunan 6,36%

Secara nilai, impor kurma RI menjelang puasa dan lebaran 2023 juga naik 187,31 persen mencapai US$22,5 juta ketimbang Desember lalu yang hanya sebesar US$7,83 juta.

Tahun lalu,  ada tiga importir utama kurma ke RI, yakni Mesir, Uni Emirat Arab (UEA), dan Arab Saudi. Dengan rincian, impor kurma dari Mesir sebanyak 25,14 juta kg senilai US$30,50 juta, UEA 12,48 juta kg senilai US$14,39 juta, dan Arab Saudi 10,53 juta kg mencapai US$11,67 juta.

Jika ditotal, sepanjang 2022 Indonesia mengimpor kurma sebanyak 61,35 juta kg dari berbagai negara dengan nilai mencapai US$86,25 juta.

BACA JUGA : Ini Bukti Sektor Pariwisata RI Mulai Bangkit Usai Pandemi...

Selain dari tiga negara tersebut, Indonesia juga mengimpor kurma dari Tunisia, Iran, Amerika Serikat (AS), Aljazair, Palestina, Libia, dan Namibia.

Lebih lanjut, BPS juga belum melihat dampak gempa Turki terhadap impor kurma. Turki sendiri merupakan salah satu negara asal impor kurma ke RI, meski bukan utama.

"Bahwa kalau kami lihat sehubungan dengan gempa Turki, apakah berdampak pada terganggunya impor kurma? Kalau kami lihat, gempa Turki terjadi pada Februari 2023, sedangkan data impor yang dirilis adalah Januari 2023. Jadi ini akan terlihat nanti mudah-mudahan pada rilis berikutnya," kata Habibullah dalam konferensi pers, Rabu (15/2).(lal)