IGA 2022, Bupati Situbondo Paparkan Inovasi Caterina dan Simessem Berjaya

Nov 24, 2022 - 02:40
IGA 2022, Bupati Situbondo Paparkan Inovasi Caterina dan Simessem Berjaya
Ketua BIPPD Situbondo, Hermanto, saat menyampaikan materi di Rakor pengentasan kemiskinan ekstrem di Situbondo. (Fathur Rozi/Nusadaily.com)

NUSADAILY.COM - SITUBONDO - Bupati Situbondo, Karna Suswandi, memaparkan inovasi di bidang kesehatan dalam presentasi kepala daerah Innovative Government Award (IGA) Tahun 2022, Senin (21/11).  Materi yang dipaparkan pria yang akrab disapa Bung Karna ini terkait inovasi dalam menekan angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI/AKB). 

Menurut Ketua Badan Inovasi Percepatan Pembangunan Daerah (BIPPD) Situbondo, Hermanto, dua inovasi yang dipaparkan Bung Karna. Yakni Calon Pengganti Mendapat Pelayanan Prima (Caterina) dan Sistem Informasi Manajemen Elektronik Situbondo Sehat Mantap Berjaya (Simessem Berjaya). 

"Situbondo berdasarkan pengukuran mandiri input dari data 224 inovasi itu memiliki kematangan Indeks prestasinya dengan skor 86. Dan itu terkoreksi menjadi kurang lebih 76, sehingga itu masuk katagori terinovatif," ujarnya saat ditemui Nusadaily.com, Rabu (22/11/2022). 

Pria yang juga menjadi Dosen di Fisip Universitas Jember ini menyampaikan, dari 12 bupati yang memaparkan materi di IGA, Bung Karna ada di nomor kelima. "Pak Bupati memaparkan inovasi di bidang kesehatan. Karena persoalan AKI/AKB di tahun 2021 terbilang cukup tinggi," benernya. 

Menurutnya di tahun 2021 AKI mencapai 46 orang dan AKB di tahun yang sama mencapai 108 orang. "Sehingga Pak Bupati memilih bidang kesehatan yang dipaparkan di IGA Tahun 2022, dan di situ berbasis digital dan non-digital," tegas Hermanto. 

Inovasi non-digital yakni Caterina. "Ini adalah peran Puskesmas membangun kolaborasi dengan multi pihak. Yaitu dengan Depag, pemerintah desa, bidan desa turun ke bawah untuk mendeteksi remaja perempuan calon ibu hamil yang berisiko tinggi. Nanti di situ dikasih pemahaman, kalau hasil skrining beresiko tinggi maka dia harus dipantau hingga persalinannya. "Kalau hasil skriningnya normal, maka dia bisa melahirkan di Puskesmas secara nomal," tuturnya. 

Sehingga lahirlah progam inovasi digital di bidang kesehatan. Yakni Simessem Berjaya. "Karena kita kan perlu untuk mengkoneksi ini. Nah input dari ini untuk dijadikan pengambilan keputusan, termasuk juga progam pembiayaan melalui program Sehati (sehat gratis -red) maka Caterina ini dilengkapi dengan Simessem Berjaya," imbuh Eks Aktivis PMII ini. 

Simessem Berjaya nantinya, kata Hermanto, dijadikan sebagai input data dari Puskesmas atas hasil deteksi dari Caterina terkait calon ibu hamil. "Kalau dia beresiko tinggi otomatis terpantau di Simessem Berjaya. Nanti ditentukan titik koordinat lokasinya. Di Simessem Berjaya itu juga terintegrasi dengan data kependudukan termasuk pembiayaannya juga," ujarnya. 

Hermanto optimis, Bung Karna masuk 10 besar kepala daerah terinovatif tahun 2022. "Nanti dari 12 kepala daerah yang memaparkan materi di IGA akan diambil 10 kepala daerah. Respon dari tim penilai juga bagus, seharusnya sih masuk ya," tutupnya. 

Untuk diketahui, 12 Bupati yang memaparkan materi inovasi daerah di IGA Tahun 2022 adalah Bupati Situbondo, Banyuwangi, Bogor, Wonogiri, Tabalong, Temanggung, Sragen, Tangamus, Pamekasan,  Padang Pariaman, Indragiri Hilir dan Hulu Sungai Selatan.

Informasi tambahan, Pemkab Situbondo senantiasa mengajak masyarakat untuk ikut memberantas peredaran rokok ilegal.

Sebab keberadaan rokok ilegal sangat merugikan negara. Karena tidak memberikan pemasukan dari sektor cukai. Sehingga berdampak terhadap penerimaan pemerintah daerah dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT).

Sementara itu, jumlah DBHCHT Pemkab Situbondo tahun 2022 sebesar Rp55.748.515.000. Dana tersebut dikelola oleh beberapa OPD. Di antaranya Dinsos, Diskoperindag, Disnaker, Dispertangan, Dishub, dan Dinas PUPP, Satpol PP, RSUD dr Abdoer Rahem, RSUD Besuki, serta RSUD Asembagus.

Dana jumbo tersebut digunakan untuk pembangian BLT, pelatihan kerja, pembagian pupuk urea gratis kepada petani, pemasangan PJU, pembangunan RTLH, progam Tolop (tutup lubang -red), pembangunan jamban keluarga, progam sehat gratis (Sehati), penurunan angka stunting, pengadaan alat kesehatan (Alkes), rehap gedung rumah sakit, sosialisasi tentang cukai dan operasi pasar rokok ilegal. (fat/adv/wan)