Ibunda Brigadir J Belum Temukan Jawaban Mengenai Hubungan Kuat dan Putri Candrawathi
Rosti mulanya menyampaikan kegeramannya atas perilaku Kuat Ma'ruf bersama Ferdy Sambo dan Putri. Dia geram atas skenario dan kebohongan yang dilakukan para terdakwa.
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ada satu pertanyaan Ibunda Brigadir N Yosua Hutabarat, Rosti Simanjuntak, yang hingga kini belum terjawab. Pertanyaan itu mengenai hubungan antara Kuat Ma'ruf dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Pertanyaan itu dilontarkan Rosti saat menjadi saksi dalam sidang pembunuhan Yosua dengan terdakwa Kuat dan Ricky Rizal Wibowo di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera Raya, Rabu (2/11). Pertanyaan itu disampaikan setelah Rosti mendapat izin untuk berbicara dari hakim.
Dilansir dari detik.com, Rosti mulanya menyampaikan kegeramannya atas perilaku Kuat Ma'ruf bersama Ferdy Sambo dan Putri. Dia geram atas skenario dan kebohongan yang dilakukan para terdakwa.
BACA JUGA : Ferdy Sambo Ungkap Penyesalan ke Orang Tua Yosua, Bahas...
"Di dalam kasus ini, Kuat Ma'ruf, skenario yang sangat hebat, sangat luar biasa. Saya lihat di dalam kasus ini kalian mengetahui semua. Bahkan menginginkan daripada kematian anakku.
Jadi kamu sama atasan kamu Ferdy Sambo dan Putri sangat-sangat luar biasa skenariomu. Kebohongan-kebohongan di sini dia minta maaf sesudah anakku hampir 5 bulan tewas di tangan kalian semua. Sungguh luar biasa kalian sebagai manusia yang memiliki hati nurani," ujar Rosti.
Kuat Ma'ruf terlihat menunduk saat mendengarkan curahan hati Rosti. Ibu Yosua itu kemudian bertanya kejahatan apa yang terjadi hingga kasus kematian Yosua ditutupi oleh Ferdy Sambo dkk.
"Kalian yang tahu gimana ini semua, kejahatan apa yang kalian tutupin, kejahatan apa yang kalian tutupi di sini bersama atasanmu itu? Sama si PC mu itu? Jadi tolong jujur!" ujarnya sambil menangis.
BACA JUGA : Kuasa Hukum Brigadir J: Penetapan Bharada E Terlambat, Namun Harus Diapresiasi
Rosti pun lalu bertanya-tanya ada apa antara Kuat yang berstatus sopir dengan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi. Dia mempertanyakan siapa Kuat bagi Putri.
"Ada apa kamu sama si Putri itu, Kuat Ma'ruf? Ada apa? Siapa kamu di dalam itu? Siapanya si Putri kamu? Sampai kamu mendesak mengatur si Putri. Saya orang kecil saja tidak bolehkan orang lain di rumah mengatur, apalagi kepada istri yang bukan istri kita," ujar Rosti.
Kuat Ma'ruf tidak menjawab pertanyaan Rosti. Dia hanya menyampaikan permintaan maaf sambil menyatakan tak berniat melakukan hal seperti dalam dakwaan.
"Demi Allah, saya tidak ada niat seperti yang didakwakan kepada saya," kata Kuat.
Perbuatan Kuat yang Bikin Hakim Heran
Selain pertanyaan dari ibu Yosua, sosok dan perbuatan Kuat juga sempat membuat hakim heran. Hakim bertanya-tanya mengapa Kuat berani menyentuh tubuh atasannya, Putri Candrawathi.
Cerita soal Kuat Ma'ruf menyentuh Putri itu disampaikan Susi dalam sidang lanjutan pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat dengan terdakwa Bharada Eliezer di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (31/10/2022).
"Pakai apa Putri saat itu?" kata hakim
"Kaus lengan pendek," kata Susi.
"Bawahannya?" tanya hakim.
"Lupa," jawab Susi.
"Tadi katanya raba-raba kaki, terlalu banyak bohong Saudara ini," ujar hakim.
Hakim terus mencecar tentang apa yang disampaikan Putri saat dipeluk Susi. Saat itu, Susi menyebut tidak ada. Hakim heran keterangan Susi berubah karena sebelumnya Susi menyebut Putri sempat meminta Yosua tidak dibiarkan naik ke lantai 2.
Selanjutnya, Susi menceritakan momen saat Kuat Ma'ruf ikut membantu mengangkat Putri yang tergeletak di kamar mandi. Susi menyebut Kuat ikut memegang kaki dan badan Putri. Hakim heran mengapa Kuat berani menyentuh tubuh Putri, padahal Kuat merupakan sopir.
"Sus, kenapa Ibu?” Terus saya jawab 'Saya tidak tahu, Om'. Saya sebut, sudah tergeletak di sini, Om Kuat memegang badan dan kakinya 'Ini kakinya dingin, Om Kuat'," kata Susi.
"Om Kuat sopir? Kok berani dia megang tubuhnya? Kok dia berani megang tubuhnya? Harus Saudara Putri (yang) memapah ke kasur itu masuk akal macam kayak dokter nanya dulu 'Oh saya megang kakinya dulu ya'," ujar hakim.
"Kenapa Sus kayak gini?" ujar Susi mencontohkan omongan Kuat saat itu.
"Cerita kamu nggak masuk di akal," ujar hakim.(ros)