HIMKI Ungkap Perlu Perhatian Pemerintah Untuk Perkembangan Industri Mebel Lokal

Industri mebel dalam negeri kesulitan bahan baku rotan. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengungkapkan masih perlu perhatian pemerintah dalam mengembangkan Industri mebel lokal. Mengingat, industri ini diminta Presiden untuk bisa mencapai target 5 Miliar USD pada akhir 2024.

Mar 15, 2023 - 23:36
HIMKI Ungkap Perlu Perhatian Pemerintah Untuk Perkembangan Industri Mebel Lokal
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

NUSADAILY.COM - JAKARTA – Industri mebel dalam negeri kesulitan bahan baku rotan. Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) mengungkapkan masih perlu perhatian pemerintah dalam mengembangkan Industri mebel lokal. Mengingat, industri ini diminta Presiden untuk bisa mencapai target 5 Miliar USD pada akhir 2024.

Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Abdul Sobur mengatakan, permasalahan yang dihadapi para industri mebel lokal adalah terkait bahan baku rotan. Pasalnya, di Indonesia bahan baku yang mendominasi hanyalah jati dan mahoni, sementara rotan tidak.

"Kalau di Indonesia sendiri kuat sekali dengan kayu jati, mahoni itu mendominasi. Sementara rotan agak kesulitan di tataniaga kita ini. Agak sulit untuk mendapatkan rotan karena kondisi di lapangan yang memang belum kondusif benar. Sehingga perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah," ungkap Abdul di acara Market Review IDX Channel, Rabu (15/3/2023).

Menurut Abdul, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah untuk mendukung pencapaian target USD5 Miliar pada akhir 2024. Pertama, melakukan pengawalan seperti mengeluarkan keputusan presiden perihal aturan menanam pohon perkakas.

"Dititipkan saya ke pemegang Hak Penguasaan Hutan (HPH). Selama ini kan teman teman lebih banyak menanam pohon lunak seperti kayu kayu yang relatif umurnya pendek. Tapi itu kan tidak terlalu cocok untuk mebel. Sementara mebel mebel itu membutuhkan kayu kayu keras," kata dia.

Terkait ini, Abdul bilang, pihaknya juga sudah meminta kepada Perhutani agar lebih masif menanam pohon perkakas.

Sambungnya, menanam pohon perkakas tidaklah sulit. Bahkan lahan pun masih tersedia, seperti lahan-lahan sepanjang jalan tol.

"Sepanjang jalan tol pun juga digunakan lahan itu kiri kanan jalan tol itu ditanam saja pohon pohon perkakas. Jadi keputusan presiden itu kan bisa dilaksanakan oleh semua pihak termasuk jasa marga dan siapa saja yang punya lahan. Agar di masa depan bahan baku kita itu tercukupi," ujar Abdul.

(roi)