Hilang 6 Hari, Lansia 75 Tahun Ditemukan Tewas di Jurang Sedalam 15 Meter

Kami curiga kemudian bersama masyarakat dibantu pak polisi pak tentara dan relawan melakukan pencarian. Dan benar mbah Gimin berada di dasar sungai dalam posisi telentang sudah meninggal dunia.

Jan 16, 2023 - 22:39
Hilang 6 Hari, Lansia 75 Tahun Ditemukan Tewas di Jurang Sedalam 15 Meter
Foto : Proses evakuasi lansia dari dalam jurang 15 meter di kali Nanas Desa Ngaglik Parang Magetan.

NUSADAILY.COM - MAGETAN - Hilang selama 6 hari, sorang lansia bernama Gimin 75 tahun warga Desa Ngalik Kecamatan Parang Kabupaten Magetan ditemukan sudah tak bernyawa di dasar jurang kali Nanas sedalam 15 meter desa setempat pada Senin (16/01/2023).

Gimin diketahui tinggal hanya dengan istrinya Sum yang juga lansia, sedang anak anaknya merantau di luar kota. Diketahui korban sering pergi dari rumah, namun akibat alami pikun korban kerap tak bisa pulang sendiri dan diantar orang lain. Naas kepergian dari rumah kali ini untuk selama lamanya. Korban terpeleset dan terjebak di dalam jurang hingga mati akibat kelaparan.

Hal tersebut dibenarkab Warno, Kades Desa Ngalik, korban hanya tinggal berdua dengan istrinya yang juga lansia tidak bisa mengawasi korban. Korban alami pikun, sering menghilang namun bisa diketemukan, kali ini korban diketemukan sudah tidak bernyawa.

" Mbah Gimin alami pikun dan sering menghilang. Pernah hilang 10 hari namun diketemukan di Sampung Ponorogo. Setelah itu hilang lagi dan diketemukan dalam kondisi meninggal dunia ini," katanya, Senin (16/01/2023).

Beberapa hari sempat dilakukan pencarian namun tidak diketemukan, lajutnya, baru pada hari Minggu (15/01/2023) warga mengabarkan jika ada tumpukan kayu bakar dan beberapa buah jagung bekas dimakan orang di dakat jurang kali Nanas. 

" Kami curiga kemudian bersama masyarakat dibantu pak polisi pak tentara dan relawan melakukan pencarian. Dan benar mbah Gimin berada di dasar sungai dalam posisi telentang sudah meninggal dunia," terang Kades. 

Lebih lanjut disampaikannya, karena waktu sudah malam medan tidak memungkinkan proses evakuasi baru dilakukan pagi hari ini. Jurang yang dalam terpaksa evakuasi dilakukan dengan cara menyusuri sungai sempit sejauh 1,5 kilometer. 

" Untuk sampai TKP kita menyusuri sungai sejauh kurang lebih 1,5 kilometeran. Kendalanya bila hujan dan sewaktu waktu banjir tim evakuasi sulit untuk menghindar," ungkapnya.

Setelah dipastikan aman baru tim evakuasi dari BPBD TNI Polsek Parang dan relawan menyusuri sungai. Jenazah berhasil dievakuasi diangkat dari dasar jurang mengunakan kantong mayat. 

" Dugaan sementara korban terpelset kedalam jurang lalu terjebak tidak bisa keluar dan meninggal dunia akibat kelaparan," pungkasnya.

Kapolsek Parang, AKP Hari Joko Prayitno membenarkan jika alamarhum meninggal dunia akibat kelaparan, korban sempat memakan jagung mentah sebelum terjebak di sungai dan tidak bisa kembali ke atas. Kedalaman jurang kurang lebih 15 meter tidak bisa dinaiki maupun dituruni.

" Jurangnya dalam, jadi kami bersama TNI, relawan dan warga terpaksa menyusuri sungai sejauh 1,5 kilo. Berbahaya apabila sewaktu waktu datang banjir petugas sulit selamat karena kanan kiri tebing tinggi," jelasnya.

Beruntung hujan hanya sebentar dan akhirnya petugas bisa turun kesugai mengevakuasi korban hingga atas. Korban langsung dibawa kerumah duka untuk dilakukan visum.

" Hasil visum tidak didapati tanda tanda kekerasan pada tubuh korban. Tidak ada luka, dugaan korban meninggal dunia akibat kelaparan tidak makan, selain itu korban juga alami pikun dan telah meninggalkan rumah selama 6 hari. Diperkirakan korban meninggal dunia sudah 3 hari yang lalu," pungkanya.

Usai dilakukan autopsi jenazah korban oleh polisi diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.(nto).