NUSADAILY.COM – JEMBER – Teriakan histeris seorang perempuan mengejutkan warga Dusun Bregoh, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu sekitar jam 10.45 siang bolong pada Rabu, 23 Maret 2022.
Sumber suara memekik itu rupanya berasal dari Faridatul Nikmah (25), seorang ibu muda yang baru saja melahirkan bayi perempuan sebulan silam.
Ditengah ramainya warga yang datang dengan rasa penasaran, Faridatul mengaku teriakannya spontanitas karena terkejut usai terjaga dari tidur siang langsung mengetahui anaknya hilang.
Padahal, menurut Faridatul, semula ia meletakkan bayi mungil itu tidur bersama di kasur dengan posisi persis berada di sampingnya. Sontak kehebohan pun menyeruak luas.
Penuturan Faridatul soal bayinya hilang secara mendadak telah memicu beragam dugaan. Ada yang mengira bayi hilang lantaran dicuri orang, hingga kemungkinan akibat ulah jahil makhluk halus. Bahkan, menjadi perbincangan luas di media sosial karena memantik perhatian publik.
Diketahui Lokasi Pembuangan Setelah Warga Menerangi Sumur
Namun, berjam-jam kemudian akhirnya misteri hilangnya bayi mulai terkuak setelah seorang warga bernama Iqbal (20) yang turut dalam pencarian berinisiatif memakai senter untuk menyinari sumur milik Faridatul. Ternyata, di permukaan air sumur dengan kedalaman sekutar 7 meter terlihat jasad bayi mengapung.
Jika awalnya Faridatul histeris, selanjutnya giliran beraksi dengan tingkah seolah merasa kesurupan. Ia bicara ngelantur sembari menari-nari seperti pemain kuda lumping.
“Iya, kayak jaranan itu,” kata warga yang menolak namanya disebut dengan alasan menjaga hubungan tetangga bersama keluarga Faridatul.
Penemuan jasad bayi dalam sumur tak pelak membuat syak wasangka tentang bayi dicuri orang atau digondol genderuwo pun terbantahkan semua. Sebab, fakta menunjukkan bahwa sang bayi nyata-nyata mengapung di air sumur dengan kondisi sudah tidak bernyawa.
Segera Dilaporkan ke Polsek Ambulu
Kepala Dusun Bregoh Sumadris bergegas melaporkan kejadian itu ke Polsek Ambulu. Polisi bergerak mengevakuasi jasad bayi sekaligus menggelar penyelidikan karena kasus ini menyangkut hilangnya nyawa manusia.
“Iqbal, warga yang ikut mencari-cari bayi pakai senter menemukannya di dalam sumur di rumah itu,” tutur Sumadris.
Meski sejatinya, polisi diam-diam melakukan penyelidikan sejak kabar bayi Faridatul hilang, tapi gerakan aparat tampak ke permukaan pasca bayi ditemukan.
Kapolsek Ambulu AKP Makruf menceritakan, mulanya penyelidik mengamati situasi, mencari bukti petunjuk, dan menanyai Faridatul maupun orang-orang terdekatnya.
Polisi meyakini bayi yang masih lemah fisiknya tidak mungkin berjalan sendiri turun dari ranjang. Sehingga, kuat dugaan ada tangan orang dewasa sekitarnya yang sengaja menceburkan bayi ke dalam sumur.
Kamis, 24 Maret 2022 polisi menjemput paksa Faridatul karena berdasar alat bukti yang cukup dari hasil penyelidikan, ternyata dialah orang paling layak disangka sebagai pelaku yang menceburkan sang bayi kedalam sumur.
Teriakan histeris, pengakuan bayinya hilang mendadak, serta aksi joget kuda lumping hanyalah aksi drama Faridatul yang bertujuan untuk kedok menutupi perbuatan jahatnya. Kasus ini masuk golongan perkara kekerasan anak, sehingga Polsek Ambulu melimpahkannya ke Unit PPA Satreskrim Polres Jember.
“Kita baru selesai menyelesaikan kegiatan gabungan Resmob, Unit PPA, dan Polsek Ambulu dalam rangka mengumpulkan keterangan dari keluarga korban. Keluarga berkenan yang bersangkutan dimintai keterangan. Ada 5 orang yang kami mintak keterangan,” ujar Makruf.
Kasat Reskrim Polres Jember AKP Komang Yogi Arya Wiguna menjelaskan, Faridatul mengakui semua aksi sandiwaranya. Hal itu dilakukan supaya tindakan sesungguhnya tidak ketahuan.
“Korban dibuang ke dalam sumur pada siang hari. Pelakunya adalah FN (Faridatul Nikmah), ibu kandung korban. Setelah membuang korban, FN tidur. Pelaku berpura-pura seolah tidak tahu bayinya di mana. Pelaku juga bersandiwara sikapnya panik saat ikut mencari korban. Setelah ketemu pura-pura kaget,” urai Komang.
Polisi Sudah Curiga Sejak Awal
Menurut Komang, indikasi kecurigaan penyidik bahwa Faridatul pelaku utama sejak mendapat keterangan sejumlah saksi. Yakni tentang kejadian dua pekan sebelumnya. ketika bayi itu dikatakan hilang oleh Faridatul. Untungnya, warga bersama Arif, suami Faridatul menemukan bayi tersebut tergeletak di area persawahan. Bayi masih hidup terselamatkan.
Dari peristiwa itulah, polisi terus mencecar Faridatul hingga mengakui semua perbuatan sadisnya. Ibu muda ini secara sadar membuang bayinya kedalam sumur untuk mengurangi beban pikiran atas alibi kerap dirundung orang lain lantaran tidak memberi ASI. Faridatul merasa malu sebagai wanita justru memberikan susu sapi ke anaknya.
Sementara ini, hanya Faridatul yang ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan berencana terhadap anak kandungnya sendiri. Polisi belum mengarah tersangka lain, bahkan enggan menyebut siapa saja yang membully tersangka.
“Berkaitan bayi yang ditemukan meninggal dunia dalam sumur, setelah melakukan serangkaian penyelidikan bahwa tersangka yang membuang bayinya sendiri. Tersangka mengaku sering dibully karena tidak memberi ASI,” papar Komang.
Polisi menguatkan bukti dengan cara meminta otopsi terhadap jenazah korban melalui dokter ahli RSD dr Soebandi. Dari otopsi akan diketahui semua penyebab bayi sampai meregang nyawa dalam sumur. (sut/aka)