Hati-hati, Cupang Ternyata Bisa Berbahaya

Cupang sempat diteliti secara ilmiah bukan pada manusia, melainkan pada hewan. Havelock Ellis, psikolog yang lahir pada 1800-an, menuliskan bukti 'gigitan cinta' ini yang tertuang dalam jurnal Studies in the Psychology of Sex.

Nov 8, 2022 - 16:00
Hati-hati, Cupang Ternyata Bisa Berbahaya

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Cupang sebenarnya hanya memar yang muncul di area tubuh setelah mendapatkan ciuman, gigitan, atau isapan di area tertentu. Umumnya, ciuman jenis ini diberikan pada bagian leher.

"Si pembuat cupang menempelkan bibir ke leher dan menciptakan vakum [isapan]. Jika vakum itu cukup kuat, kapiler kecil di kulit pecah dan mengakibatkan apa yang disebut dokter 'ecchymosis' atau memar," jelas ahli kesehatan remaja Sydney Spiesel, dikutip dari NPR.

Ciuman yang meninggalkan bekas alias cupang kerap jadi 'PR' buat sebagian orang.

Namun, ada beberapa fakta menarik soal cupang, yang ternyata salah satunya adalah pernah memicu stroke.

Pembahasan soal cupang jadi menarik. Pasalnya, tak semua orang menyukainya.

7 Sentuhan yang Disukai Pria Selama Bercinta, Wanita Wajib Tahu
Namun, terlepas dari itu, ada beberapa fakta menarik seputar cupang yang patut diketahui.

1. Studi ilmiah cupang dimulai dari hewan
Cupang sempat diteliti secara ilmiah bukan pada manusia, melainkan pada hewan. Havelock Ellis, psikolog yang lahir pada 1800-an, menuliskan bukti 'gigitan cinta' ini yang tertuang dalam jurnal Studies in the Psychology of Sex.

Seperti dikutip dari Bustle, Ellis mencatat bahwa mamalia jantan menyerang dan memegang leher mamalia betina di antara gigi sebelum kawin.

Saat itu, ia menganalisis aktivitas tersebut dengan mengaitkannya dengan heteronormativitas. Menurutnya, menggigit leher merupakan naluri dan representasi dominasi laki-laki dan ketundukan perempuan.

Hanya saja, kini cupang dikenal sebagai ekspresi seksual non-gender.

2. Dibahas di Kama Sutra
Anda bisa menemukan bahasan cupang di kitab Kama Sutra. Dalam bab lima teks kuno tentang seksualitas ini, cupang diibaratkan karang dan permata.

Di sini dijelaskan proses memberi dan menerima cupang. Cupang dijelaskan sebagai proses 'menyatukan gigi dan bibir...di mana bibir adalah karang dan gigi adalah permata'.

Teks dalam Kama Sutra menekankan bahwa gigitan cinta idealnya dilakukan oleh gigi yang sangat baik dan bebas dari cacat.

3. Kurang zat besi bikin cupang susah hilang
Sudah mempraktikkan segala cara tapi kenapa cupang susah hilang? Bisa jadi penyebabnya adalah zat besi.

Seperti dikutip dari India Times, orang yang kekurangan zat besi, kulitnya mudah memunculkan bekas cupang dan lebih sulit hilang dibanding orang yang mendapatkan asupan zat besi yang cukup.

Tubuh yang sehat secara umum akan memperbaiki pembuluh kapiler yang rusak dengan sendirinya.

Selain menjaga asupan zat besi, hal ini bisa dikendalikan dengan menjaga hidrasi tubuh dan konsumsi makanan dengan gizi seimbang.

4. Bisa picu stroke
Cupang ternyata pernah dikaitkan dengan stroke. Seorang perempuan asal Selandia Baru mengalami lumpuh parsial setelah mendapat gigitan cinta dari pasangannya.

Teddy Wu, dokter yang merawat si pasien, menjelaskan bahwa trauma fisik menimbulkan memar di pembuluh darah. Dia menemukan adanya gumpalan darah pada arteri di bawah tempat cupang berada.

Gumpalan darah pun lepas dan berjalan ke jantung pasien lalu mengakibatkan stroke ringan.

"Kami mengecek literatur medis dan contoh gigitan cinta yang mengakibatkan sesuatu seperti itu [dan] belum pernah dijelaskan sebelumnya," ujar Wu, seperti dilaporkan AFP pada 2014 lalu.

5. Risiko Tertular Herpes
Aktivitas seksual satu ini bukan tanpa risiko. Jika Anda melakukan kontak seksual dengan orang yang mengidap herpes oral, dan dia memberikan cupang, maka peluang Anda terkena herpes cukup tinggi.

Herpes oral atau herpes mulut memiliki gejala antara lain rasa gatal dan sensasi kesemutan pada area yang terinfeksi.

Herpes juga akan menimbulkan luka lepuh atau benjolan kecil di area bibir dan sekitarnya. Biasanya luka lepuh akan pecah dan kering dalam hitungan hari.(han)