Harga Telur di Ponorogo Meroket, Kini Capai Rp 31 Ribu Per Kg

Rusmani menambahkan, selain dipicu kenaikan pakan ayam, naiknya harga telur juga karena saat ini musim pernikahan. Sehingga, banyak stok telur yang dikirim untuk kebutuhan hajatan.

May 18, 2023 - 22:58
Harga Telur di Ponorogo Meroket, Kini Capai Rp 31 Ribu Per Kg
telur ayam / ist

NUSADAILY.COM – PONOROGO - Harga telur di Ponorogo melonjak naik sejak seminggu terakhir. Harga telur tembus Rp 31 ribu per kilogram membuat sebagian pedagang mengalami penurunan omzet.

Salah satu pedagang telur di Pasar Legi Ponorogo, Rusmani mengatakan, kenaikan harga telur ini dipicu karena naiknya harga pakan ayam.

"Pas waktu hari lebaran kisaran Rp 28 ribu sekarang naik Rp 3 ribu jadi Rp 31 ribu per kilogram," tutur Rusmani, Kamis (18/5/2023).

BACA JUGA : Tumis Telur Puyuh Tempe Petai, Cocok Jadi Menu Berbuka...

Rusmani menambahkan, selain dipicu kenaikan pakan ayam, naiknya harga telur juga karena saat ini musim pernikahan. Sehingga, banyak stok telur yang dikirim untuk kebutuhan hajatan.

"Kata peternak harga pakan naik, makanya telur naik. Selain itu juga dipicu karena banyak mantenan. Jadi kebutuhan banyak tapi stok sedikit, makanya naik," terang Rusmani.

Agen penjual telur di Jalan Soekarno-Hatta, Teguh Santoso menambahkan, kenaikan harga telur ayam justru terjadi setelah Lebaran. Padahal tahun-tahun sebelumnya kenaikan harga telur justru menjelang Ramadan.

"Biasanya lebaran atau awal puasa naik. Ini justru setelah lebaran malah naik harga telur," imbuh Teguh.

Menurutnya, kenaikan harga telur ini dipicu karena adanya bantuan sosial dari pemerintah berupa Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang salah satunya ada telur.

"Sehingga stok telur yang biasanya digelontorkan untuk masyarakat umum menjadi ke agen-agen penyalur bantuan,"papar Teguh.

Dilansir dari detik.com, sejumlah peternak, lanjut Teguh, sempat mengeluhkan kesulitan stok ayam petelur. Sebab, saat ini banyak ayam yang sudah afkir.

"Stok ayam petelur saat ini sudah sedikit jadi telurnya juga sedikit,"kata Teguh.

Akibat kenaikan harga ini, Teguh mengaku mengalami penurunan omzet. Dari sebelumnya laku 4 kuintal per hari kini hanya laku 2 kuintal per hari.

"Omzet turun saat harga barang naik, biasanya habis 4 kuintal sekarang cuma 2 kuintal," tandas Teguh.

Sementara, salah satu emak-emak di Ponorogo Yuni Prasetyo sambat dengan mahalnya harga telur. Dia keberatan harga telur naik nyaris sama dengan harga daging ayam yakni Rp 34 ribu per kilogram.

"Padahal telur paling mudah dijangkau, tapi kenyataannya sekarang harganya mahal hampir sama dengan daging ayam. Saya harap semoga harga telur turun biar saya juga bisa makan telur dengan nyaman," sebut Yuni. (ros)