Harga Minyak WTI dan Brent Bakal Naik Karena Rencana OPEC

Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Kamis, karena pasar mempertimbangkan rencana OPEC yang akan mengurangi produksi lebih lanjut.

Apr 7, 2023 - 20:38
Harga Minyak WTI dan Brent Bakal Naik Karena Rencana OPEC
Ilustrasi. (Foto: Istimewa)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Harga minyak menguat pada akhir perdagangan Kamis, karena pasar mempertimbangkan rencana OPEC yang akan mengurangi produksi lebih lanjut.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei ditutup 9 sen atau 0,1% lebih tinggi menjadi USD80,70 per barel di New York Mercantile Exchange.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juni terdongkrak 13 sen atau 0,2% menjadi USD85,12 per barel di London ICE Futures Exchange.

Sementara itu, tidak akan ada perdagangan pada hari libur Jumat Agung. Demikian dikutip dari Antara, Jumat (7/4/2023).

Kedua harga acuan minyak telah naik lebih dari 6,0 ++% minggu ini, setelah OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya termasuk Rusia, mengejutkan pasar dengan janji pengurangan produksi.

Para hedge fund telah membeli minyak mentah sepanjang pekan, bergerak dari luar pasar kembali ke mode "berisiko", kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial.

Harga minyak juga mendapat dukungan dari penurunan yang lebih curam dari perkiraan dan penarikan mingguan kedua berturut-turut dalam persediaan minyak mentah AS minggu lalu. Persediaan bensin dan sulingan juga menurun, mengisyaratkan meningkatnya permintaan.

Perusahaan-perusahaan energi AS minggu ini juga memangkas jumlah rig minyak untuk minggu kedua berturut-turut. Jumlah rig, indikator awal produksi masa depan, turun dua menjadi 590 minggu ini, data Baker Hughes menunjukkan.

Namun, membatasi kenaikan data pasar tenaga kerja AS mengisyaratkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan ada juga pertumbuhan yang lebih lambat dari perkiraan di sektor jasa-jasa AS.

"Peniadaan permintaan sebagai fungsi dari ancaman resesi lebih besar daripada pemotongan oleh OPEC+," kata Robert Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Securities.

Para pembeli put options yang melindungi risiko penurunan lebih aktif daripada pembeli call options, yang bertaruh pada kenaikan harga, menyiratkan pedagang khawatir harga bisa turun, Yawger menambahkan.

"Momentum bullish pasar minyak mungkin telah berhenti, tetapi potensi kenaikan tetap ada mengingat latar belakang pengetatan pasokan," kata Stephen Brennock dari broker minyak PVM.

(roi)