Harga Emas Menurun Sedangkan Tingkat Pekerjaan di AS Naik Lebih Kuat

Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya karena data pekerjaan AS lebih baik kuat dari perkiraan, namun ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang lebih kecil pekan depan menahan kerugian lebih lanjut.

Dec 3, 2022 - 21:39
Harga Emas Menurun Sedangkan Tingkat Pekerjaan di AS Naik Lebih Kuat
Ilustrasi Emas (Foto: Reuters)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Harga emas merosot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), berbalik melemah dari kenaikan tajam sehari sebelumnya karena data pekerjaan AS lebih baik kuat dari perkiraan, namun ekspektasi bahwa Federal Reserve akan menaikkan suku bunga yang lebih kecil pekan depan menahan kerugian lebih lanjut.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 5,60 dolar AS atau 0,31% menjadi ditutup pada 1.809,60 dolar AS per ounce. Namun, untuk minggu ini emas berjangka masih membukukan kenaikan 3,10%.

Emas berjangka melonjak 55,3 atau 3,14 persen menjadi 1.815,20 dolar AS pada Kamis (1/12), setelah merosot 3,80 dolar AS atau 0,22 persen menjadi 1.759,90 dolar AS pada Rabu (30/11), dan terangkat 8,40 dolar AS atau 0,48 persen menjadi 1.763,70 dolar AS pada Selasa (29/11/2022).

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Jumat (2/12/2022) bahwa data penggajian non-pertanian (NFP) AS naik 263.000 pada November, jauh di atas perkiraan 200.000, dan tingkat pengangguran 3,7 persen, sejalan dengan ekspektasi.

"Emas telah mengalami reli yang bagus sejak awal November dan aksi ambil untung dapat terjadi, tetapi penurunan yang signifikan tampaknya tidak dijamin," kata Ed Moya, analis di platform perdagangan online OANDA. "Ekonomi melambat dan inflasi harus terus menurun di sini dan membenarkan jeda kenaikan suku bunga Fed setelah kuartal pertama," katanya.

Setelah 15 minggu terjebak dalam cengkeraman harga 1.700 dolar AS atau lebih rendah, baik emas Comex maupun emas spot menembus level tertinggi 5 bulan di atas 1.800 dolar AS per ounce pada Kamis (1/12/2022) karena meredanya inflasi AS dan pertumbuhan pekerjaan menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed yang lebih kecil bulan ini.

Sementara pernyataan Ketua Federal Reserve Powell tentang pelambatan kenaikan suku bunga pada Desember awal minggu ini telah mendorong emas, data pekerjaan yang lebih kuat dari perkiraan memiliki beberapa implikasi inflasi yang lebih tinggi, kemungkinan mengakibatkan keengganan bank sentral AS untuk mundur terlalu banyak pada pengetatan kebijakan moneter agresifnya, menurut analis pasar. 

Menjawab pertanyaan setelah pidato di Universitas Loyola pada Jumat (2/12), Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan Fed berada di jalur untuk mengembalikan inflasi ke targetnya.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 40,9 sen atau 1,79 persen, menjadi ditutup pada 23,25 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 28,30 dolar AS atau 2,68 persen, menjadi ditutup pada 1.026,60 dolar AS per ounce.

(roi)