Harga Bawang di Filipina Melonjak Lebih Mahal dari Daging Sapi dan Ayam

Padahal bawang putih, merah dan bombay menjadi bahan utama dalam setiap hidangan masakan Filipina, mulai dari salad hingga semur.

Jan 12, 2023 - 17:06
Harga Bawang di Filipina Melonjak Lebih Mahal dari Daging Sapi dan Ayam
Harga bawang merah dan putih di Filipina melonjak melebihi daging ayam dan sapi. Akibatnya, penyelundupan bawang marak di negara itu. Ilustrasi.

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Bea Cukai Filipina menyita bawang putih dan bawang merah yang diselundupkan ke negara tersebut. Hal ini imbas dari harga bawang di Filipina sangat mahal, melebihi harga daging ayam dan daging sapi.

Padahal bawang putih, merah dan bombay menjadi bahan utama dalam setiap hidangan masakan Filipina, mulai dari salad hingga semur.

Berdasarkan data Departemen Pertanian Filipina yang dikutip dari CNN, Rabu (11/1), bawang merah dan putih dijual sebesar 600 peso Filipina atau US$11 (sekitar Rp170 ribu dengan kurs Rp15.500 per dolar AS) per kilogram (2,2 lbs).

BACA JUGA : Setelah Perbatasan China Dibuka Harga Minyak Dunia Mulai...

Sementara itu, harga ayam hanya dijual sebesar 220 peso atau US$4 per kilogram. Bahkan, harga daging brisket sapi lebih murah 30 persen dari harga bawang bombay di negara tersebut.

"Harga bawang domestik termahal di dunia," ujar Ekonom Residen di Dewan Perwakilan Rakyat Filipina Joey Salceda.

Lonjakan harga bawang terjadi setelah diterpa serentetan angin topan super tahun lalu yang merusak tanaman tersebut dengan nilai kerugian hingga puluhan miliar peso.

Rekor harga bawang juga telah mendorong sejumlah penyelidikan resmi, termasuk oleh anggota parlemen dan ombudsman Filipina.

BACA JUGA : Harga Cabai Rawit di Jakarta Masih Alami Kenaikan

Kondisi ini berdampak pada penyelundupan bawang di Filipina. Terakhir, tertangkap penyelundupan bawang putih senilai US$310 ribu dalam kiriman pakaian pada 23 Desember. Sebelumnya, bawang merah senilai US$364 ribu dari China yang ditemukan tersembunyi di dalam kotak kue.

Karenanya, Senator Sherwin "Win" Gatchalian mendorong pembentukan gugus tugas khusus untuk mengatasi penyelundupan bawang yang terjadi di Filipina.

"Penyelundupan merugikan ekonomi tidak hanya dalam hal hilangnya pendapatan bagi pemerintah karena tarif dan bea yang tidak dipungut. Penyelundupan juga merusak dinamika pasar produk lokal," ujarnya dalam keterangan tertulis.

"Kami membutuhkan penegakan hukum yang kuat untuk mengatasi masalah ini secara efektif dan melindungi produsen lokal," imbuhnya.(lal)