Gus Yahya Beberkan Resep NU Hadapi Dakwah dari ‘Kelompok Sebelah’

“Kita harus ingat, warga NU bukan cuma orang-orang yang suka pengajian. Warga NU bukan cuma yang saat mauludan (peringatan Maulud Nabi) mesti datang. Kalau ada pengajian umum mesti ikut. Bukan cuma itu warga NU,” kata Yahya.

Jan 11, 2023 - 22:55
Gus Yahya Beberkan Resep NU Hadapi Dakwah dari ‘Kelompok Sebelah’
Gus Yahya Beberkan Resep NU Hadapi Dakwah dari ‘Kelompok Sebelah’

NUSADAILY.COM – JEMBER – Nadhlatul Ulama kini menghadapi tantangan dakwah Islam dari kelompok-kelompok transnasional. Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya membeberkan resep menghadapinya dan minta agar keluarga besar nahdliyyin solid.

“Menghadapi dakwah-dakwah dari ‘kelompok sebelah’, ya ini kita butuh kekuatan. Makanya kita bicara soal pemberdayaan. Kita ingin supaya lautan warga ini bisa sebanyak mungkin kita urus,” kata Gus Yahya, dalam acara silaturahmi dengan pengurus anak cabang dan ranting NU Cabang Jember dan Kencong, di Aula PB Sudirman, Kantor Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (10/1/2023).

BACA JUGA : PBNU Dirikan BUMNU Sektor Pangan senilai Rp 12,5 M di Kabupaten...

“Kita harus ingat, warga NU bukan cuma orang-orang yang suka pengajian. Warga NU bukan cuma yang saat mauludan (peringatan Maulud Nabi) mesti datang. Kalau ada pengajian umum mesti ikut. Bukan cuma itu warga NU,” kata Yahya.

“Yang paling besar ada di terminal-terminal, pasar-pasar, dan sebagainya. Mereka kalau ditanya, mengaku NU. Supaya mereka ini tidak terserer atau tertarik yang lain-lain ini, ya kita harus mengurus hajatnya. Hajat mereka harus kita urus, harus kita temani, harus kita dekati,” kata Yahya.

Menurut Yahya, NU tidak bisa hanya menunggu orang-orang tersebut datang mendekat. “Biasanya kan selama ini yang penting membunyikan sound system lalu orang datang sendiri, dikatakan sukses. Tidak bisa berpikir begitu. Ini ada orang-orang yang harus kita datangi, kita urus, supaya semakin kuat hubungannuya dengan Nahdlatul Ulama,” katanya.

Yahya mengaku punya bermacam-macam strategi. “Termasuk kerja sama dan lain-lain. Termasuk juga dengan (program) Gerakan Keluarga Maslahat. Kita ingin NU bisa langsung berhubungan dengan keluarga-keluarga. Bukan cuma mengajar ngaji saja, bukan cuma melakukan kegiatan-kegiatan di pesantren. Tapi memperhatikan kebutuhan-kebutuhan keluarga itu. Ini nanti dengan sendirinya akan menjadi pendampingan dakwah, karena kita mengurus kebutuhan-kebutuhan yang nyara,” kata alumnus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini.

Sementara itu, Sekretaris PBNU Saifullah Yusuf mengingatkan agar jajaran NU di daerah melakukan kaderisasi setiap tahun. “Kalau ada 26 MWC (Majelis Wakil Cabang), setiap MWC cuma empar kali kaderisasi. Kalau panjenengan bisa kaderisasi seratus kali setahun mantap itu,” katanya.

BACA JUGA : Giliran Bupati Jember Kunjungi Kampus UMM, Bahas Kemandirian..

Saifullah mengatakan desain kaderisasi tersebut sudah ada secara nasional. “Yang menyelesaikan desain nasionalnya Gus Yahya dan dielaborasi pengurus. Ini hebatnya Gus Yahya, konsep dasarnya dituntaskan,” katanya.

“Nanti kita akan lebih tertata insya Allah. Tidak seperti sekarang ini, cuma nyuruh orang datang, dikasih ini, digawe sangu kubur. Manfaatnya harus jelas. Misalkan: kalau pegang Kartanu (Kartu Anggota NU), menyekolahkan putranya di tempat kiai-kiai, potongan 50 persen,” kata Saifullah.(ris)