Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sebanyak 68 Kali Sejak Hari Sabtu

Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kejadian awan panas guguran terbanyak tercatat pada hari Sabtu yakni sebanyak 40 kali. Dengan jarak luncur maksimum 3,7 kilometer ke arah barat daya.

Mar 15, 2023 - 19:38
Gunung Merapi Muntahkan Awan Panas Sebanyak 68 Kali Sejak Hari Sabtu
Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Senin (13/3/2023). (Antara Foto/Hendra Nurdiyansyah)

NUSADAILY.COM - YOGYAKARTA - Gunung Merapi di wilayah perbatasan DIY dan Jawa Tengah telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 68 kali sejak rentetan erupsi yang terjadi Sabtu (11/3).

Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), kejadian awan panas guguran terbanyak tercatat pada hari Sabtu yakni sebanyak 40 kali. Dengan jarak luncur maksimum 3,7 kilometer ke arah barat daya.

Pada Minggu (12/3), awan panas guguran tercatat sebanyak 21 kali. Jarak maksimum dua kilometer ke arah barat daya. Kemudian Senin (13/3) sebanyak dua kali dengan jarak paling jauh 1,5 kilometer ke arah barat daya.

BACA JUGA : Pemerintah Pastikan Wilayah DIY Aman Dikunjungi Wisatawan...

Kemudian Selasa (14/3), sebanyak tiga kali dengan jarak maksimum dua kilometer ke barat daya. Lalu Rabu (15/3), awan panas guguran terpantau keluar pukul 05.42 WIB dengan jarak luncur satu kilometer ke arah Barat daya.

"Tercatat di seismograf, amplitudo 63 mm durasi 120 detik," tulis laporan resmi BPPTKG, Rabu pagi.

Adapun kejadian guguran lava sejak rentetan erupsi Sabtu kemarin yakni sebanyak 97 kali kejadian sampai pagi ini sebelum pukul 06.00 WIB.

Aktivitas kegempaan Gunung Merapi per periode pengamatan pukul 00.00 - 06.00 WIB hari ini meliputi vulkanik dangkal (VTB) lima kali; multifase (MP) 14 kali; dan guguran (RF) 30 kali.

BACA JUGA : Gunung Merapi Kembali Erupsi pada Dini Hari, Luncurkan...

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas guguran di beberapa titik. Yakni, di Kali Woro sejauh tiga km dari puncak, Kali Gendol sejauh lima km dari puncak.

Berdasarkan pemodelan kedua kubah lava tersebut, BPPTKG menentukan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal lima kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal tujuh kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal tiga kilometer dan Sungai Gendol lima kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius tiga kilometer dari puncak.(lal)