Guna Dukung Industri Dalam Negeri Pemerintah Kurangi Kegiatan Impor

Produksi barang yang dihasilkan sumber daya manusia (SDM) lokal ditekankan agar dapat bersaing ke pasar internasional.

Jan 30, 2023 - 23:28
Guna Dukung Industri Dalam Negeri Pemerintah Kurangi Kegiatan Impor
Kepala Staf Presiden Moeldoko. (Foto: MPI)

NUSADAILY.COM - JAKARTA – Produksi barang yang dihasilkan sumber daya manusia (SDM) lokal ditekankan agar dapat bersaing ke pasar internasional.

Hal itu dikatakan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menekankan pentingnya industri nasional untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi serta kualitas barang yang dihasilkan.

“Industri nasional harus bisa mengurangi ketergantungan pasar domestik terhadap produk impor. Untuk itu kualitas harus bisa bersaing,” ujar Moeldoko saat meninjau meninjau proses produksi pengecoran komponen aluminium dan komponen rem untuk otomotif, di PT Mitrametal Perkasa, Karawang, Jawa Barat, Senin (30/1/2023).

Dia juga mengatakan soal pentingnya industri manufaktur mengoptimalisasi penggunaaan kandungan lokal atau local contet untuk setiap produksinya.

Di mana langkah ini untuk mendongkrak program Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) sebagai upaya menekan impor.

“Sesuai Arahan Presiden, penggunaan local content harus jadi prioritas,” katanya.

Kemudian, dia mengapresiasi langkah PT Mitrametal Perkasa yang telah menggunakan kandungan lokal hingga 95% untuk produksi komponen rem kendaraan bermotor.

Terlebih sebanyak 10% hasil produksi telah diekspor ke luar negeri, yakni Malaysia dan Iran.

“Hal ini tentu saja memberikan manfaat besar, baik bagi penyelenggara proyek maupun industri dalam negeri yang memproduksi barang,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Operasional dan Non Operasional PT Mitrametal Perkasa Gede Agus Prayajana mengatakan saat ini pihaknya terus mengembangkan jenis produksi pengecoran komponen aluminium.

Di antaranya, produksi komponen rem untuk kereta api dan peralatan rumah tangga.

“Saat pasar otomotif turun pada masa pandemi, justru produksi rumah tangga seperti panci ini naik. Itu yang membuat kami bisa bertahan. Sementara sembilan puluh persen pasarnya masih domestik ," bebernya.

Diketahui, pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri.

(roi)