Gubernur Jawa Timur Khofifah mewakili Jawa Timur Sebagai Pemegang Saham Pengendali

Dalam sambutannya, Khofifah menjelaskan akan terus mendorong Bank Jatim untuk meningkatkan performa kinerja sehingga bisa semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi di Jatim

Apr 14, 2023 - 20:12
Gubernur Jawa Timur Khofifah mewakili Jawa Timur Sebagai Pemegang Saham Pengendali
RUPS Bank Jatim (Foto: Dok. Bank Jatim)

NUSADAILY.COM – SURABAYA  - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim telah melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan Tahun Buku 2022.
Hadir langsung dalam RUPS tersebut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang mewakili Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebagai Pemegang Saham Pengendali.

Dalam pelaksanaannya, terdapat beberapa skenario kegiatan RUPS Tahunan Tahun Buku 2022. Skenario pertama, para pemegang saham dapat memberikan kuasa kepada Biro Administrasi Efek tanpa mengurangi hak pemegang saham untuk hadir. Skenario berikutnya, bagi pemegang saham yang ingin mengikuti jalannya RUPS tanpa hadir secara langsung dapat menyaksikan pelaksanaan RUPS melalui live streaming.

BACA JUGA : Mudik Lebaran Bawa Barang di Atap Mobil: Disarankan Pakai...

Dalam sambutannya, Khofifah menjelaskan akan terus mendorong Bank Jatim untuk meningkatkan performa kinerja sehingga bisa semakin berkontribusi dalam mengungkit sektor ekonomi di Jatim.

"Saya berharap, seluruh jajaran Bank Jatim mempedomani lima pilar demi meningkatkan layanan perbankan di Jatim agar terus tumbuh produktif. Lima pilar tersebut meliputi transformasi struktural, transformasi SDM atau Human Resource, Transformasi IT, Pengkinian Kebijakan dan Prosedur dan aksi koorporasi untuk meningkatkan pertumbuhan yang berkelanjutan," ujar Khofifah dalam keterangannya, Kamis (13/4/2023).dilansir dari detik.com

Khofifah mengingatkan soal inflasi yang saat ini telah menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara di dunia. Di kondisi pemulihan ekonomi saat ini masyarakat lebih memilih membelanjakan uangnya untuk membeli kebutuhan bahan pokok dibandingkan menyimpan uangnya di Perbankan.

BACA JUGA : Ini Alasan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta Tolak Banding...

"Ini menjadi tantangan sendiri bagi dunia perbankan. Kenaikan inflasi akan berpengaruh terhadap kinerja perbankan. Sebab, ketika tingkat inflasi tinggi, bank sentral akan menaikkan tingkat suku bunga agar tingkat inflasi menurun. Inflasi yang tinggi membuat nilai riil tabungan menjadi rendah sehingga masyarakat memilih membelanjakan uangnya membeli kebutuhan pokok yang semakin mahal daripada menyimpannya di bank," jelasnya.

Dikatakan Khofifah, sebagai BUMD milik Jawa Timur, Bank Jatim harus membantu perkembangan UMKM. Sebab, kontribusi UMKM di Jawa Timur mencapai 57,81%. Sehingga, keberpihakan Bank Jatim terhadap UMKM harus dilakukan dengan berbagai cara. Contohnya, lewat penyaluran kredit. Optimalisasi penyaluran kredit antara lain dengan mendorong peningkatan sektor produktif terutama UMKM dan korporasi, memaksimalkan upaya penanganan recovery NPL, percepatan pengembangan produk berbasis digital, dan peningkatan efektivitas bisnis treasury.

"Kami juga apresiasi Bank Jatim sudah melakukan pengembangan digital melalu brand JConnect. Ini langkah yang baik untuk bersaing dengan bank-bank lain," ungkap Khofifah.

Ia berpesan agar Bank Jatim ikut serta dalam upaya-upaya inisiatif menjaga lingkungan demi masa depan bumi yang lebih baik lewat implementasi green banking. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penerapan digital banking product & solution melalui fitur pembukaan rekening bank secara online dan memperbanyak mesin ATM cardless. Selain itu, menerapkan digital workplace atau aplikasi dokumen digital.

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menjelaskan sepanjang tahun 2022, Bank Jatim sukses menorehkan pencapaian kinerja yang positif meskipun proses pemulihan ekonomi pasca pandemi belum sepenuhnya normal dan masih diwarnai oleh berbagai tantangan global. Seperti krisis pangan dan transisi energi akibat konflik Rusia dan Ukraina.

"Dengan keadaan yang penuh dengan tantangan ini, Bank Jatim dapat mencapai kinerja keuangan di tahun buku 2022 dengan hasil yang memuaskan," katanya saat menyampaikan Laporan Pertanggungjawaban Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2022.

Busrul memaparkan, total aset Bank Jatim sampai akhir Desember 2022 mencapai Rp 103,03 triliun atau tumbuh 2,29% dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, untuk laba bersih Bank Jatim tahun 2022 berada di angka Rp 1,54 triliun atau tumbuh 1,30% (YoY).(ris)