Gila! Tersangka Penembakan di Colorado AS Ternyata Pernah Ancam Ibunya Pakai Bom

Dalam insiden di tahun 2021, ibu dari pria tersebut menelepon polisi dan mengatakan bahwa dia tidak sedang bersama putranya dan tidak tahu ada di mana dirinya. Tetapi ibu itu mengaku sempat diancam akan dilukai anaknya dengan bom, amunisi, dan senjata lainnya.

Nov 22, 2022 - 02:19
Gila! Tersangka Penembakan di Colorado AS Ternyata Pernah Ancam Ibunya Pakai Bom
Sekelompok orang mengenang korban tewas penembakan di area dekat Club Q, Colorado, AS, 20 November

NUSADAILY.COM – COLORADO – Ternyata, seorang pria yang diidentifikasi pihak berwenang sebagai tersangka penembakan kelab malam LGBTQ di Colorado Springs, Amerika Serikat (AS) pada Sabtu malam diduga pernah ditangkap polisi tahun lalu.

Dalam peristiwa di tahun 2021, seorang pria bernama Anderson Lee Aldrich pernah terlibat perselisihan panjang dengan polisi setelah mengancam akan melukai ibunya sendiri dengan bom rakitan.
 
Polisi menangkap pria dengan nama sama, Anderson Lee Aldrich, dalam penembakan di kelab malam Club Q di Colorado. Polisi tidak menyebutkan apakah ia dan pelaku kejahatan tahun lalu adalah pria yang sama.
 
Dalam insiden di tahun 2021, ibu dari pria tersebut menelepon polisi dan mengatakan bahwa dia tidak sedang bersama putranya dan tidak tahu ada di mana dirinya. Tetapi ibu itu mengaku sempat diancam akan dilukai anaknya dengan bom, amunisi, dan senjata lainnya.

Aldrich didakwa beberapa kejahatan setelah penangkapan tahun lalu, termasuk ancaman kejahatan dan tiga tuduhan penculikan. Polisi mengatakan tahun lalu bahwa mereka tidak menemukan bahan peledak di dalam rumah tersangka.
 
Leslie Bowman mengatakan dalam sebuah wawancara bahwa insiden di tahun 2021 itu terjadi di rumahnya, di mana dia menyewa kamar cadangan untuk ibu Aldrich, Laura Voepel. Bowman mengatakan dia sedang berada jauh dari rumah saat insiden 2021 terjadi.
 
"Ibunya menelepon saya dan berkata, 'Jangan pulang sekarang, ada beberapa orang mencari Andy,'" sebut Bowman, menggunakan nama panggilan Aldrich, seperti dikutip dari The Straits Times, Senin, 21 November 2022.
 
Dua hari setelah kejadian, Bowman memindahkan Voepel dari rumahnya. "Begitu dia pergi, saya mengubah kode di pintu, dan saya tidak pernah melihat atau mendengar kabar darinya lagi," kata Bowman.
 
Hari Minggu kemarin, setelah penembakan di Colorado, Bowman bertanya-tanya mengapa Aldrich bisa bebas dan mendapatkan senapan jika dia pernah dituduh atas kasus kejahatan ancaman bom.
 
"Kenapa dia tidak di penjara setelah itu terjadi?" tanya Bowman.
 
Setidaknya lima orang tewas dan 18 lainnya terluka dalam penembakan di Club Q, sebuah kelab malam LGBTQ di Colorado. "Setidaknya dua orang heroik di dalam klub berhadapan dan berkelahi dengan tersangka. Mereka mampu menghentikan tersangka," kata Kepala Kepolisian Colorado Adrian Vasquez dalam konferensi pers.(han)