Gerindra-PKS Diajak Gabung Koalisi KIB oleh Zulhas

Mencuatnya isu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rujuk untuk Pemilu 2024 ditanggapi Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas).

Dec 8, 2022 - 14:18
Gerindra-PKS Diajak Gabung Koalisi KIB oleh Zulhas
Zulkifli Hasan. (foto: detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Mencuatnya isu Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) rujuk untuk Pemilu 2024 ditanggapi Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas). Dia justru menawarkan Gerindra dan PKS masuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

"Jadi begini ya, ini pendaftaran itu kan masih lama, kami sudah punya koalisi KIB, Golkar, PAN, PPP. Apapun nanti apakah ada tambah bergabung, capresnya nanti bagaimana, siapa, itu kita akan berunding dengan KIB ya. Jadi segala sesuatu kita akan bicarakan bertiga nantinya," kata Zulkifli Hasan kepada wartawan di Kantor DPP PAN, Warung Buncit, Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).

"Ya kan bertiga, apapun bisa aja, tapi nanti akan bicara dengan KIB, KIB itu ya Golkar, PAN, PPP," lanjutnya.

Zulhas mengatakan PAN, Golkar, dan PPP masih solid. Dia menyebut Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hingga kini masih kuat.

"Ya KIB solid, kuat, justru kita sekarang apa-apa harus KIB bertiga. Nambah boleh, jadi misalnya PKS mau masuk, Gerindra mau gabung boleh aja," ujarnya.

Wacana rujuk ini berangkat dari pernyataan Waketum Partai Gerindra Fadli Zon usai acara pengukuhan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjadi guru besar di Sentul, Bogor. Saat itu, Fadli Zon menjelaskan dirinya yang akrab dengan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.

"Dari dulu juga akrab, pertanyaannya mudah-mudahan kita bisa bergabung lagi bersama-sama, semua masih cairlah maksudnya masih belum bisa kita menentukan sampai mendekati waktu tenggatnya," kata Fadli Zon di Bogor, Kamis (1/12) lalu.

Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad juga bicara terkait peluang kans koalisi Gerindra dan PKS yang dibicarakan Fadli Zon. Dasco menganggap rencana tersebut sebagai bagian dari dinamika politik menjelang 2024.

"Ya kan itu ditanya kepada Pak Fadli tentang kemungkinan-kemungkinan koalisi. Kan Pak Fadli secara normatif menjawab bahwa kemungkinan itu semua terbuka. Bahwa kemudian ada pro dan kontra terhadap koalisi Gerindra dan PKS, ya, itu dinamika yang terjadi dan kita anggap biasa aja dalam dinamika politik ini," kata Dasco kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/12).

Dasco pun menganggap rencana koalisi itu sebagai bumbu dalam pesta demokrasi. "Sehingga yang disampaikan dan apa yang terjadi kita anggap ya sebagai bumbu-bumbu daripada pesta demokrasi kita," ujar dia.

Soal rencana rujuk, Dasco beranalogi pihaknya tak pernah cerai dengan PKS. Dia mengatakan komunikasi di antara mereka masih sering dilakukan, terlebih keduanya merupakan sesama parpol di DPR.

"Ya kalau sebenarnya kita kan, kalau rujuk kan pernah cerai kalau kita kan nggak pernah cerai. Namanya parpol, kita semua berteman. Komunikasi masih juga sering dilakukan apalagi di DPR ini," kata dia.

Kemudian, wacana tersebut juga dikuatkan oleh Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. Dia mengatakan PKS memang terbuka komunikasi dengan partai mana saja.

 

"Komunikasi intensif masih dengan NasDem dan Demokrat. Tapi partai lain seperti disampaikan Ustaz Syaikhu yang ingin berkomunikasi monggo saja," ucapnya.(*)