Gempa Cianjur Tewaskan 344 Orang, Gempa Garut Belum Ada Laporan Korban

Wilayah Jawa berepa kali diguncang gempa dalam beberapa minggu ini. Setelah gempa Cianjur yang menewaskan 300 orang lebih, Sabtu sore (3.12) giliran Garut diguncang gempa yang cukup besar.

Gempa Cianjur Tewaskan 344 Orang, Gempa Garut Belum Ada Laporan Korban
Lokasi gempa Garut

NUSADAILY.COM - JAKARTA – Wilayah Jawa berepa kali diguncang gempa dalam beberapa minggu ini. Setelah gempa Cianjur yang menewaskan 300 orang lebih, Sabtu sore (3.12) giliran Garut diguncang gempa yang cukup besar.

Sementara itu, dilansir dari detik.com sebanyak tiga orang korban gempa di Cianjur hari ini ditemukan. Angka itu menambah jumlah korban meninggal menjadi 334 orang.

"Pada hari ini jumlah korban meninggal dunia bertambah tiga orang menjadi 334 jiwa," kata Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, dalam konferensi pers secara virtual, Sabtu (3/12/2022).

Cecep mengatakan ketiga jenazah itu berhasil ditemukan pada hari ini. Ketiganya ditemukan di dua lokasi yang berbeda.

"Dua jenazah ditemukan di Cijendil dan satu lainnya ditemukan di Warung Sate Sinta," jelas Cecep.

Selain itu Cecep mengatakan hingga hari ke-13 paska gempa, pihaknya masih melakukan pencarian kepada warga yang diduga masih tertimbun. Setidaknya ada 8 orang yang kini masih dalam proses pencarian.

"Sementara korban luka berat mencapai 593 orang, korban luka berat yang saat ini masih dirawat di semua rumah sakit di Cianjur berjumlah 49 orang," tutur Cecep.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebut pihaknya mencatat ada 378 kali gempa susulan di Cianjur, Jawa Barat. Gempa ini terhitung hingga Sabtu pagi ini pukul 07.00 WIB.

"Update gempa susulan Cianjur sampai dengan Sabtu, 3 Desember 2022, pukul 07.00 WIB terjadi 378 kali gempa," kata Daryono melalui cuitannya di akun Twitter @DaryonoBMKG, Sabtu (3/12/2022).

Daryono mengatakan kekuatan gempa di Cianjur semakin lemah. Lalu tercatat juga bahwa frekuensi gempa semakin jarang terjadi. "Kekuatan melemah dan frekuensi makin jarang," katanya. (*)