Gelar Sarasehan Pra-Muktamar, Muhammadiyah Kota Malang Bicara Soal Politik Adil Makmur

Ketua PDM Kota Malang Dr Abdul Haris MA mengatakan, tema politik penting untuk dibahas karena saat ini politik terkesan menjadi kepentingan pribadi dan kelompok.

Nov 26, 2022 - 17:36

NUSADAILY.COM – KOTA MALANG – Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Malang menggelar Sarasehan keumatan, kebangsaan dan dinamika global sebagai rangkaian Pra-Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah ke-48 di Hotel Savana Kota Malang, Minggu (13/11).

Mengambil tema "Membangun Politik Berkeadaban Yang Adil Makmur dan Berkemajuan", sarasehan Pra-Muktamar ini menghadirkan narasumber Prof Syafiq Mughni MA PhD, Ketua PP Muhammadiyah dan Dr H Imam Addaruqutni MAg dan dipandu oleh Lutfi J Kurniawan.

Ketua PDM Kota Malang Dr Abdul Haris MA mengatakan, tema politik penting untuk dibahas karena saat ini politik terkesan menjadi kepentingan pribadi dan kelompok.

Menurutnya, diperlukan suatu wadah untuk mengarahkan politik yang lebih berkarakter dan memperhatikan aspek kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA: Ini Kriteria Capres Versi Muhammadiyah Sejak Pemilu 2014,...

Untuk itu, isu politik soal pilpres turut masuk dalam poin pembahasan di Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022 di Solo, Jawa Tengah, yang dihelat pada tanggal 18 hingga 19 November mendatang.

Meski begitu, lanjutnya, saat ini Muhammadiyah belum bisa berbuat banyak dalam hal perpolitikan nasional. Pasalnya, sistem politik yang terbangun masih belum sempurna.

“Jika sistem politik terbangun seperti saat ini maka sangat susah apalagi jelang Pileg dan Pilpres 2024. Karena itu perlu ada suatu terobosan guna mengubah dan mengelola sistem dengan baik” kata Abdul Haris.

Ia mencontohkan, untuk menjadi pemimpin kepala daerah saja diperlukan persaingan yang kurang sehat. Apalagi menjadi calon presiden.

“Karena sistemnya seperti saat ini, untuk jadi wali kota, dewan dan kabag saja ada harganya. Sehingga bagaimana memikirkan rakyat atau negara. Semua ada harganya,” ujarnya kepada wartawan.

“Karena itu kehadiran Prof. Syafiq A Muhni dan Dr. H. Imam Addaruqutni dapat membuat kita mengerti kondisi perpolitikan negara kita dan sangat penting bagi Muhammadiyah,“ lanjutnya.

Ia berharap dengan adanya sarasehan ini, muncul pedoman bagi generasi muda yang ingin terjun ke bidang politik.

Sementara itu, Prof. Syafiq bicara soal perlunya instrumental dalam kontestasi politik nasional. Sehingga mampu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.

"Tujuan negara itu adalah membuat masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila. Maka untuk itu harus sepakat dulu memakai ukuran apa. Pertama ukuran instrumental atau alat. Kedua bersifat substansial. Misalkan harus punya tokoh yang bisa jadi menteri. Berapa yang jadi gubernur, walikota sebagai instrumen untuk memenangkan pertempuran," kata dia.

BACA JUGA: Muhammadiyah Harap Ada Suasana Baru di Pilpres 2024

Lebih jauh, Prof. Syafiq juga menyampaikan tantangan besar krisis kemanusiaan saat ini. Sebagai dampak dari perang Rusia-Ukraina. Serta isu islamofobia di beberapa negara.

Sebagai informasi, selain isu pilpres 2024, ada beberapa isu strategis lainnya yang juga akan dibahas dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah. Isu ini disebut menjadi alternatif solusi yang ditawarkan Muhammadiyah dari persoalan yang dihadapi Tanah Air. Di antaranya isu perubahan iklim, demografi, hingga aging population.

PDM Kota Malang bakal memberangkatan sembilan perwakilan untuk mengikuti ke Muktamar Muhammadiyah ke-48.(lna)