Gali Peradaban Sejarah Islam di Cirebon, Ponpes Al Mizan Majalengka Gandeng UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

Nov 27, 2024 - 07:58
Gali Peradaban Sejarah Islam di Cirebon, Ponpes Al Mizan Majalengka Gandeng UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan Majalengka sekaligus Anggota Komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq saat hadir di acara FGD Foto : Ist

 

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pondok Pesantren Al Mizan Majalengka bersama Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Forum Group Discussion (FGD).Tujuannya untuk menggali lebih dalam sejarah peradaban Islam di Cirebon.

 

Kegiatan berlangsung di Auditorium Rektorat lantai 3 UIN Siber .Dengan menghadirkan akademisi, tokoh masyarakat, dan pakar sejarah sebagai peserta.

 

Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menyampaikan rasa syukur atas kolaborasi ini. Menurutnya, FGD ini menjadi langkah strategis untuk mengkaji kontribusi Islam terhadap budaya, sosial, dan politik di Cirebon.

 

“Kolaborasi ini adalah upaya penting untuk menggali sejarah Islam di Cirebon. Harapannya, diskusi ini menghasilkan kajian yang bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan, sekaligus memperkuat pemahaman kita terhadap warisan budaya Islam di wilayah ini,” terang Aan  saat membuka kegiatan FGD Selasa (26/11/2924).

 

FGD ini berfokus membahas pengaruh Islam terhadap struktur sosial, budaya, dan politik masyarakat Cirebon pada abad ke-15 hingga ke-17.

 

Di tempat yang sama, pengasuh POnpes Al Mizan Majalengka KH Maman Imanulhaq menyampaikan apresiasi peran UIN Siber dalam memfasilitasi kegiatan ini.Ia juga memastikan FGD ini bakal terus dilakukan secara berkala di beberapa lokasi di Cirebon.

 

Dia berharap, kajian-kajian ilmiah ini akan  mampu menjabarkan kekhasan Islam di Cirebon. Sehingga menjadi bagian dari wajah Islam Nusantara yang memperkaya khazanah budaya dan ke-Islaman di Indonesia.

 

“Kami berharap diskusi ini mampu memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana Islam membentuk peradaban Cirebon, sekaligus menjadi dasar untuk merancang langkah-langkah pelestarian warisan budaya Islam,” harap ulama yang kerap disapa Kiai Maman itu.

 

Dalama kesempatan tersebut, Kiai Maman menekankan, pentingnya memahami sejarah sebagai pijakan untuk membangun masa depan yang lebih baik.

 

"Terutama dalam menjaga nilai-nilai Islam yang menjadi identitas masyarakat,"tegas Anggota Komisi VIII DPR RI itu.

 

"Kolaborasi antara pesantren dan institusi pendidikan tinggi ini menjadi bukti nyata komitmen bersama dalam mengembangkan kajian sejarah berbasis akademik,"imbuhnya.

 

M. Muchtar Zaedin, seorang tokoh akademisi dan pemerhati budaya, menyoroti pentingnya pendekatan lintas disiplin dalam memahami sejarah Islam di Cirebon. Menurutnya, pengkajian sejarah tidak hanya sekadar memetakan peristiwa masa lalu tetapi juga harus mampu memberikan inspirasi bagi pembangunan sosial dan budaya di masa kini.

 

"Islam di Cirebon memiliki kekayaan sejarah yang tidak hanya berakar pada aspek religius, tetapi juga budaya lokal yang unik. Melalui FGD ini, kita dapat menggali lebih dalam bagaimana Islam diserap dan diadaptasi oleh masyarakat Cirebon, sehingga menjadi ciri khas yang membedakannya dari daerah lain," ujar Muchtar.

 

Sementara itu, sejarawan Farihin Niskala turut menambahkan pandangannya terkait asal mula Islam masuk ke Cirebon. Ia menjelaskan bahwa proses penyebaran Islam di wilayah ini bermula dari peran para pedagang dan mubalig yang datang yang kini menjadi bagian penting dari sejarah Cirebon.

 

"Islam di Cirebon berkembang melalui pendekatan akulturasi, di mana ajaran Islam dipadukan dengan tradisi lokal, seperti seni, budaya, dan tata pemerintahan. Peran Sunan Gunung Jati sebagai salah satu tokoh sentral juga menjadi bukti bagaimana Islam diterima secara harmonis di tengah masyarakat multikultur pada masa itu," ungkap Farihin.

 

Sebagai Informasi, kegiatan FGD ini  mempertegas peran UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), sebagai pusat keilmuan yang aktif mendukung pelestarian sejarah dan budaya Islam di Indonesia. Dengan melibatkan berbagai pihak, FGD ini diharapkan dapat melahirkan rekomendasi penting bagi penguatan nilai-nilai Islam dalam kehidupan bermasyarakat.

 

Selain itu juga memberikan wawasan berharga tentang bagaimana Islam membentuk identitas dan dinamika masyarakat Cirebon.Sekaligus menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi, tokoh agama, dan pelaku budaya dalam melestarikan sejarah Islam di Indonesia.(sir/wan)