FEB UMM Atasi Rendahnya Literasi Keuangan dengan Financial Planning

Wakil Dekan 1 FEB, Dr. Widayat MM yang menjadi pembicara menyampaikan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019

Dec 29, 2022 - 19:19
FEB UMM Atasi Rendahnya Literasi Keuangan dengan Financial Planning
FEB UMM Atasi Rendahnya Literasi Keuangan dengan Financial Planning

NUSADAILY.COM – MALANG  – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan sosialisasi tentang financial planning. Kegiatan yang bertemakan ‘Perencanaan Keuangan untuk Mencapai Kebahagiaan’ itu dihadiri oleh mahasiswa FEB UMM angkatan 2022.

Wakil Dekan 1 FEB, Dr. Widayat MM yang menjadi pembicara menyampaikan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2019, indeks literasi keuangan di Indonesia sebesar 38,03% dan indeks inklusi keuangan sebesar 76,19%.

“Dari survei tersebut dapat dikatakan tingkat literasi tentang keuangan kita terbilang rendah. Di sisi lain, berdasarkan survei OJK, mayoritas milenial sangat rentan terhadap finansial, sebab dari pendapatan yang ditabung hanya 10,7% dan pendapatan habis untuk kebutuhan bulanan 51,1%,” kata Widayat pada mahasiswa.

BACA JUGA : Duh! Seorang Perukiah di Malang Cabuli Pasiennya yang Masih...

Kegiatan ini bertujuan agar membentuk mahasiswa semester awal sebagai pribadi yang cakap merencanakan dan mengelola keuangan. Perencanaan keuangan (financial planning), kata dia, adalah proses mencapai tujuan keuangan seseorang melalui manajemen keuangan secara terencana dan terintegrasi.

“Perencanaan keuangan perlu sebagai persiapan akan kondisi ketidakpastian penggunaan dana di masa mendatang. Sehingga masa depan lebih baik dan aman secara finansial, membuat hidup lebih tenang dan sehat serta untuk persiapan kebutuhan masa depan yang semakin tinggi,” imbuh Widayat.

Lebih lanjut, Wakil Dekan 1 itu menyebutkan enam prinsip perencanaan keuangan. Pertama, memahami besar kecil pendapatan yang diterima. Kedua, menyisihkan uang untuk disimpan atau ditabung.

“Ketiga menginvestasikan uang untuk masa depan. Kemudian keempat, bijak dalam mengajukan dan menggunakan pinjaman, serta yang kelima memproteksi diri untuk keadaan darurat dan juga masa tua. Keenam, tidak kalah penting tidak belanja secara impulsif,” jelasnya.

Sejalan dengan Widayat, Direktur Utama BPRS Artha Sinar Sejahtera Syariah, Aep Saepudin, SE, MSy, menjelaskan jika financial planning bukan untuk seseorang agar menjadi kaya. Namun agar rencana atau tujuan keuangan yang diinginkan dapat terpenuhi dengan sumber daya yang dimiliki.

BACA JUGA : Sejarah Mainan Lato-lato yang Kini kembali Digemari Anak...

“Karena sesuatu yang direncanakan itu biasanya akan lebih terarah dan teratur. Dengan perencanaan keuangan yang jelas, seseorang akan lebih mudah dalam memastikan masa depan. Menabung menjadi salah satu hal dalam perencanaan keuangan. Secara tidak langsung kita juga mengikutsertakan diri kita dalam program negara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara umum.” Jelas Aep.

Para peserta yang notabene mahasiswa terlihat begitu antusias. Mereka yang turut aktif diskusi mendapat apresiasi berupa saldo dan membuka rekening Tabungan Sinar IB dari BPRS Artha Sinar Sejahtera UMM. Ada enam mahasiswa yang mendapat hal itu karena dinilai aktif.(ris)