Faktor Kemiskinan Diduga Jadi Pemicu Remaja Bunuh Bocah Demi Ginjal di Makassar

Budhi menambahkan faktor lingkungan atau sosiologi yang mempengaruhi kondisi psikologi MA alias AD merujuk pada kehidupannya yang tergolong kurang mampu.

Jan 20, 2023 - 23:21
Faktor Kemiskinan Diduga Jadi Pemicu Remaja Bunuh Bocah Demi Ginjal di Makassar
Sebanyak 35 adegan diperagakan tersangka pembunuhan berencana anak demi jual ginjal korban.

NUSADAILY.COM - MAKASSAR - Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Budhi Haryanto menerangkan hasil pemeriksaan psikologi dua tersangka kasus pembunuhan berencana anak 11 tahun demi menjual ginjal korban, MA alias AD (17) dan MF (18), bukan psikopat dan cenderung normal.

Budhi mengatakan pemeriksaan psikologi oleh Tim Psikologi Biddokkes Polda Sulawesi Selatan adalah kecenderungan egosentris dan kurang analisa.

"Iya, pemeriksaan tersangka kecenderungan egosentris dan kurang analis. Karena itu faktor lingkungan yang mempengaruhi," kata Budhi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (19/1).

Budhi menambahkan faktor lingkungan atau sosiologi yang mempengaruhi kondisi psikologi MA alias AD merujuk pada kehidupannya yang tergolong kurang mampu.

BACA JUGA : Polisi Gelar Rekonstruksi 2 Remaja di Makassar yang Bunuh...

Kondisi lingkungan itu membuatnya ingin mencari cara tercepat untuk menghasilkan uang. Ditambah melihat situs jual organ manusia di internet sehingga dia merencanakan aksi pembunuhan tersebut untuk mengambil organ korban dan diperdagangkan.

"Dia bukan orang psikopat, karena faktor lingkungan dominan sehingga melakukan pembunuhan," jelasnya.

Sebelumnya, Wakasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Jufri Natsir menyebut bahwa hasil pemeriksaan psikologi MA alias AD (17) dan MF (18), tersangka pembunuhan berencana anak 11 tahun demi mengambil ginjal korban dinyatakan dalam kondisi normal.

"Dari pemeriksaan psikologi dari Polda Sulsel anak MA alias AD normal maupun Faisal," kata Jufri usai rekonstruksi, Selasa (17/1).

BACA JUGA : Polisi Ungkap Remaja Pembunuh Anak Demi Ginjal Direncanakan...

Sementara untuk hasil pemeriksaan psikiater Rumah Sakit Bhayangkara Makassar bahwa kedua tersangka tidak mengalami kelainan kejiwaan.

"Hasil psikiater Bhayangkara juga menyampaikan dua tersangka tidak ada kelainan kejiwaan," bebernya.

Jufri menerangkan, bahwa MA alias AD sejak kelas 3 SMP telah belajar internet, sehingga pada bulan Maret tahun 2022 lalu, dia telah situs Yandex terkait penjualan organ manusia hingga pada bulan Desember lalu MA alias AD mulai merencanakan untuk mencari korban agar dapat menjual organ tubuh korban setelah tergiur harga organ yang ditawarkan pada situs tersebut dengan mengajak MF.

"Maret kemarin di situ dia buka situs Yandex tentang penjualan organ tubuh, sehingga di situ terinspirasi dan termotivasi dengan adanya penjualan organ tubuh dengan dibayar dollar Amerika. Itu cepat memperkaya diri atau cepat atau membantu ekonomi keluarganya," jelasnya.(lal)