Fakta Kades Curug Goong Meninggal Dunia Usai Disuntik: Tujuannya Melemaskan, Malah Berujung Tewas

"Kemudian di darah, lambung serta organ empedu serta hati itu positif rocuronium. Jadi identik dengan obat yakni rocuronium," ujar Kasubbid toksikologi forensik Puslabfor Polri, Kompol Faizal Rachmad, Selasa (28/03).

Mar 29, 2023 - 16:15
Fakta Kades Curug Goong Meninggal Dunia Usai Disuntik: Tujuannya Melemaskan, Malah Berujung Tewas
Foto ilustrasi.

NUSADAILY.COM - SERANG - Alamunasir, Kades Curug Goong, Kabupaten Serang, Banten, meninggal dunia usai disuntik cairan rocuronium oleh mantri berinisial SH, Minggu (12/3) lalu.

Kesimpulan itu didapat setelah Puslabfor Mabes Polri memeriksa barang bukti beserta sampel tubuh korban yang diserahkan tim forensik dan Satreskrim Polresta Serkot.

"Kemudian di darah, lambung serta organ empedu serta hati itu positif rocuronium. Jadi identik dengan obat yakni rocuronium," ujar Kasubbid toksikologi forensik Puslabfor Polri, Kompol Faizal Rachmad, Selasa (28/03).

Rocuronium adalah obat yang digunakan untuk melemaskan otot yang biasanya diberikan oleh dokter bersama obat bius pada pasien yang akan menjalani operasi. Obat ini juga digunakan pada prosedur pemasangan alat bantu napas.

Rocuronium merupakan penghambat neuromuskular yang bekerja dengan cara memblokir sinyal antara saraf dan otot. Cara kerja obat ini membuat tubuh pasien rileks dan tidak bergerak selama menjalani operasi. Obat tersebut juga melemaskan otot saluran napas sehingga memudahkan intubasi trakea atau pemasangan ventilator.

BACA JUGA : Duh! Kades Curug Goong Tewas Diduga Disuntik dengan Racun

Sehingga obat tersebut selayaknya tidak boleh dipergunakan selain dokter dan harus melalui resep dokter. Penggunaan obat tersebut diduga kuat menjadi penyebab tewasnya Alamunasir.

"Itu juga obat bius yang hanya digunakan oleh dokter spesialis anastesi. Jadi tidak boleh digunakan oleh selain dokter anastesi, karena dikhawatirkan di luar dosis bisa membuat pasien meninggal," terangnya.

Dosis aman obat rocuronium hanya 0,6 miligram per kilogram tubuh, sehingga kebutuhan setiap orang berbeda, dilihat dari total berat badannya. Jika melebihi takaran, obat bisa berubah menjadi racun.

Alamunasir diduga kuat mengalami overdosis rocuronium usai disuntik oleh mantri SH, sehingga dia mengalami kejang, pingsan hingga keluar busa dari mulutnya.

"Itu memang gejala khasnya orang overdosis itu keluar buih karena terjadi penolakan obat yang masuk ke dalam tubuhnya. Dan ini memang overdosis dari obat bius itu jenis rocuronium," jelasnya.

Dugaan perselingkuhan

Mantri SH nekat menyuntik Alamunasir lantaran menduga korban telah berselingkuh dengan istrinya, NN yang berprofesi sebagai bidan.

"Dia sudah melampaui batas, dia sudah berselingkuh dengan istri saya," ujar SH saat ditemui di Mapolresta Serang Kota.

SH berniat membuat Alamunasir lemas dengan menyuntikkan cairan bernama rocuronium kemudian memberikan efek jera ke sang kades, karena sudah bermain asmara dengan istrinya. Padahal Alamunasir telah berkeluarga dan masih memiliki istri sah bernama Ani.

Ia juga menjaga agar dugaan perselingkuhan tersebut tak diketahui banyak orang.

BACA JUGA : Dugaan Cinta Segitiga Mencuat di Kasus Suntik Racun Kades...

"Tujuannya hanya untuk melemaskan ototnya saja. Karena kalau saya ngasih tahu ke yang lain soal perselingkuhan ini, jadi aib. Makanya saya ingin melakukan klarifikasi dari dia sendiri," terangnya.

SH tak mengira obat bius yang disuntikkan menyebabkan kematian Alamunasir. Bahkan setelah di suntik, korban tidak langsung kejang-kejang dan hanya berkeringat.

Setelah itu, Alamunasir mulai mengalami kejang dan mulut berbusa. SH kaget dan meminta bantuan keluarga korban untuk membawanya ke puskesmas agar diberi pertolongan medis. Namun setelah dibawa ke rumah sakit, nyawa sang kades tidak bisa diselamatkan.

"Di puskesmas pun saya yang menolong. Niatnya kalau sudah lemas mau saya tonjokin, tapi ternyata efeknya lain di luar jangkauan saya," tuturnya.

Mantri SH mengaku mendapatkan obat bius dari rumah sakit. Meski tak merinci bagaimana dia mendapatkannya, namun pelaku mengaku tidak mencuri obat tersebut.

"Enggak mencuri, ngambil dari rumah sakit, cuma 5cc, obatnya rocuronium dan dyphenhydramin," jelasnya.(lal)