Europol Berhasil Tangkap 44 Orang dari Organisasi Kriminal Global Paling Berbahaya di Eropa

Dalam operasi lintas batas, otoriatas Eropa telah menyerang organisasi kriminal. Itu dianggap salah satu yang paling berbahaya di UE.

Nov 27, 2022 - 22:00
Europol Berhasil Tangkap 44 Orang dari Organisasi Kriminal Global Paling Berbahaya di Eropa
Europol

NUSADAILY.COM – DEN HAAG – Dalam operasi lintas batas, otoriatas Eropa telah menyerang organisasi kriminal. Itu dianggap salah satu yang paling berbahaya di UE.

Melansir Spiegel.de, polisi Eropa dan otoritsa kehakiman telah menyerang jaringan kriminal global. Seperti yang diumumkan oleh organisasi polisi Eropa, Europol dan otoritas Eropa  pada hari Jumat, ada sekitar 44 orang di sepuluh negara ditangkap selama penggerebekan, termasuk satu orang di jerman.

Mereka dituduh antara lain perdagangn narkoba dan pencucian uang. Mereka didug tergabung dalam jaringan kriminal yang dianggap salah satu yang paling berbahaya di Uni Eropa.

BACA JUGA : Hendra Kurniawan Buka Suara Terkait Laporan Suap Tambang Kabareskrim

Investigasi mengungkapkan bahwa beebrapa organisasi kriminal di tiga benua bekerja sama untuk melakukan kejahatan skala besar di luar Uni Eropa.

Ada 94 pencarian di seluruh Eropa pada hari Selasa dan menargetkan para pemimpin organisasai kriminal dan miliknya, ujarnya. Kelompok jaringan kriminal tersebut dikatakan beroperasi di Lituania, Latvia, Republik Ceko, Polandia, Prancis, Jerman, serta Slovakia.

Menurut Europol, skala perdagangan narkoba yang dikaitkan dengan jaringan kriminal ini sangat besar. Sejumlah besar obat-obatan terlarang seperti kokain, ganja, serta methamphetamine disita selama penggerebekan.

BACA JUGA : Aksi Pemberian Bantuan untuk Para Tunawisma di Berlin

Jaringan ini terstruktur seperti sebuah perusahaan dengan berbagai kelompok kriminal bekerja sama lintas batas. Dengan cara ini, upaya dilakukan untuk mengendalikan seluruh rantai perdagangan narkoba.

Mulai dari pengorganisasian pengiriman narkoba dalam jumlah besar hingga distribusi. Anggota geng sangat fleksibel untuk menghindari Lembaga penegak hukum.

Menurut informasi, otoritas peradilan dan penegak hukum dari sebelas negara terlibat dalam “operasi internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya”, termasuk Jerman, Amerika Serikat, Prancis, dan Spanyol.(jrm3/lal)