Eri Cahyadi Mengambil Langkah Tegas Menyikapi Kasus Oknum Linmas Kota Surabaya

Meski sudah disanksi, Eri memastikan bahwa proses hukum kepada yang bersangkutan tetap berlanjut. Pemkot Surabaya menyerahkan sepenuhnya kasus penganiayaan itu kepada polisi

Mar 4, 2023 - 19:35
Eri Cahyadi Mengambil Langkah Tegas Menyikapi Kasus Oknum Linmas Kota Surabaya
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi telah memecat oknum Linmas yang aniaya tahanan anak. (Foto: Esti Widiyana/detikJatim)

NUSADAILY.COM – SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengambil langkah tegas menyikapi kasus oknum Linmas Kota Surabaya yang menganiaya seorang tahanan anak. Oknum Linmas tersebut langsung dipecat.
Eri menyebut, oknum Linmas penganiaya anak itu bukan berstatus sebagai ASN, melainkan pegawai kontrak.

"Oknum itu kita lakukan sanksi yang berat dan kita pecat dari Linmas," tegas Eri kepada wartawan di Balai Kota, Jumat (3/3/2023).
Meski sudah disanksi, Eri memastikan bahwa proses hukum kepada yang bersangkutan tetap berlanjut. Pemkot Surabaya menyerahkan sepenuhnya kasus penganiayaan itu kepada polisi.

BACA JUGA : Macet di Jakarta Semakin Parah, Wibi Andrino NasDem Minta...

"Dicoreng oleh satu, dua oknum seperti itu. Ada sanksi dari pemkot, apalagi dia juga hanya tenaga kontrak. Jadi dia dikeluarkan dari pemkot, tapi saya minta, saya perintahkan hukum untuk tetap berjalan, kemarin dipecat. Satu orang diperiksa," tambahnya.dilansir dari detik.com

"Ayo kita ini belajar menciptakan suasana yang nyaman di Kota surabaya. Apapun itu, entah pungli, entah kekerasan ayo laporkan tapi jangan ada fitnah, lek onok bukti (kalau ada bukti), ayo dikei sanksi sing berat (dikasih sanksi yang berat). Saya bilang siapapun yang menyebarkan berita tidak benar dan fitnah, pasti akan saya kejar sampai dia bisa membuktikan," ujarnya.

Ia menjelaskan, anak-anak yang ada dalam shelter itu memang bermasalah dengan hukum. Shelter itu turut dijaga oleh anggota Linmas. Namun, tetap saja kekerasan dalam model apapun tidak dibenarkan

"Tindakan tidak benar berarti tidak menjalankan SOP-nya. Tapi tidak semuanya Linmas seperti itu, tidak bisa digebyah uyah," ungkapnya.

Eri menyebut, kondisi anak yang mendapatkan kekerasan sudah membaik. Ia belum bisa memastikan apakah dia akan dipindah ke shelter lain atau tidak. Paling penting sekarang adalah fokus untuk memulihkan psikologisnya usai mendapatkan penganiayaan.

BACA JUGA : PN Jakarta Pusat Putuskan Tunda Pemilu 2024, Wapres Tegaskan,...

"Kondisi korban membaik, anak ndredeg ada tertekan itu didampingi teman-teman. Senang begini ada laporan-laporan, agar jadi lebih baik," sebutnya
Diberitakan sebelumnya, seorang tahanan anak yang menghuni shelter dianiaya oknum linmas. Pelaku beralasan hendak melakukan rukiah kepada korban. Korban mengalami luka lebam di mata kiri.

Tidak hanya lebam di mata, korban juga mengalami luka lecet pada kedua lengan tangannya. Korban mengaku diminta merayap di atas paving shelter.

"'Saya disuruh merayap mas, di paving-paving depan shelter.' Begitu katanya kepada staf saya," jelas Ketua Surabaya Children Center Crisis (SCCC) Sulkhan Alif yang mendampingi korban.(ris)