Elpiji Melon di Aceh Dibanderol Rp 40 Ribu per Tabung, Mahalnya

Harga elpiji 3 kliogram di Aceh tembus Rp 40 ribu per tabung. Harga ini sungguh jauh berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkanoleh pemerintah yaitu Rp 18 ribu.

Mar 21, 2023 - 14:59
Elpiji Melon di Aceh Dibanderol Rp 40 Ribu per Tabung, Mahalnya

NUSADAILY.COM – BANDA ACEH – Harga elpiji 3 kliogram di Aceh tembus Rp 40 ribu per tabung. Harga ini sungguh jauh berada di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkanoleh pemerintah yaitu Rp 18 ribu.

 

Atas kondisi ini Himpunan Wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Wilayah Aceh menyatakan hingga menjelang Ramadan 1444 Hijriah, harga elpiji 3 kg bersubsidi di Aceh masih di atas harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan resmi pemerintah.

"Harga HET yang sesuai itu Rp18 ribu per tabung, tetapi kami masih menemukan dijual dengan harga tertinggi Rp40 ribu," kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin, di Banda Aceh, Senin, 20 Maret 2023 seperti dilansir dari medcom.id.

 

Hal itu diketahui setelah tim Hiswana Migas menemui sejumlah pedagang kuliner di kawasan Darussalam Banda Aceh, di mana mereka mengeluhkan harga elpiji 3 kg yang mencapai Rp38.000 hingga Rp40.000 per tabung.

Kata Nahrawi, pedagang selama ini masih kesulitan mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga sesuai HET di pangkalan karena kuota terbatas. Sehingga mereka lebih mudah mendapatkan pada kios-kios pengecer, namun harganya dua kali lipat lebih mahal dari pangkalan resmi.

 

 “Ini sangat aneh, dari mana elpiji 3 kg yang di jual oleh kios-kios itu, karena gas bersubsidi 3 kilogram itu hanya boleh dijual di pangkalan saja," ujarnya.

 

Karena itu, Nahrawi mendesak pemerintah untuk memperketat pengawasan peredaran elpiji 3 kg di Aceh, sehingga gas yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin tersebut benar-benar tepat sasaran.

 

Apalagi, beberapa hari ke depan sudah memasuki bulan suci Ramadan dan tingkat kebutuhan elpiji akan lebih banyak.

 

"Jika tidak diperketat pengawasan penjualan elpiji 3 kg ini, saya khawatir saat bulan Ramadan usaha mikro khususnya para pedagang kuliner semakin sulit mendapatkan ELPIJI melon ini. Pemerintahan di Aceh harus segera menertibkan pengecer ilegal," kata Nahrawi Noerdin.

 

Salah seorang pedagang nasi di kawasan Darussalam Siti Nasuha mengatakan, untuk menjalankan usaha ia membutuhkan dua hingga tiga tabung per hari, tetapi mereka hanya bisa mendapatkan satu tabung saja dari pangkalan setiap pekannya.

 

 “Yang kita dapatkan di pangkalan hanya satu dalam seminggu, sementara kita per hari butuh elpiji 3 kg sebanyak tiga tabung, terpaksa harus kita beli di kios pengecer yang harganya Rp38 ribu,” katanya.

 

Hal senada juga disampaikan Fatimah, penjual gorengan di Banda Aceh ini mengatakan bahwa ELPIJI 3 kg di pangkalan memang terlihat masuk setiap minggu, tetapi karena jumlah terbatas, mereka kadang hanya bisa mendapatkan elpiji satu tabung saja. Bahkan, sempat tidak pernah didapatkan meski telah mengantri lama.

 

Karena itu, dirinya berharap kepada Pemerintah Aceh untuk dapat memberikan alokasi elpiji 3 kg secara khusus bagi mereka pelaku usaha kecil, sehingga bisa terus berjualan.

 

“Kami tidak tahu mau mengadu kemana, kami jualan untungnya hanya sedikit, kalau kami gunakan elpiji yang 12 kilogram akan merugi kami, karena harganya sangat mahal,” ucap Fatimah.(*)