Elektabilitas Masuk 5 Besar, Elite PKB Kian Optimis Gus Muhaimin Capres

Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid–mengaku bersyukur karena berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis PolMark Indonesia, nama Gus Muhaimin sudah masuk lima besar dan posisi dua besar untuk elektabilitas capres berlatar belakang ketua umum parpol setelah Prabowo Subianto.

Apr 1, 2023 - 05:38
Elektabilitas Masuk 5 Besar, Elite PKB Kian Optimis Gus Muhaimin Capres
Gus Jazil dan Gus Imin

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menetapkan ketua umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) sebagai calon presiden (capres) 2024. Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, pencapresan Gus Muhaimin merupakan mandat Muktamar PKB 2019 di Bali. 

”Gus Muhaimin akan memberikan efek ekor jas jika beliu menjadi capres. Maka, sebelum ada janur melengkung, PKB harus sesuai keputusan Muktamar Bali untuk terus mengawal dan mengusahakan Gus Muhaimin sebagai capres,” ujar Jazilul Fawaid usai menjadi penanggap dalam rilis hasil survei PolMark Indonesia bertajuk “Peta Kompetisi Menuju Pilpres 202: Agregasi 78 Survei Dapil” di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Gus Jazil–sapaan akrab Jazilul Fawaid–mengaku bersyukur karena berdasarkan hasil survei terbaru yang dirilis PolMark Indonesia, nama Gus Muhaimin sudah masuk lima besar dan posisi dua besar untuk elektabilitas capres berlatar belakang ketua umum parpol setelah Prabowo Subianto. ”Hasil survei ini akan memberikan suntikan semangat kepada seluruh kader dan pengurus PKB di semua tingkatan untuk bekerja lebih keras lagi agar nama Gus Muhaimin bisa berada di kertas suara pencapresan pada Pilpres 2024 mendatang,” katanya. 

Saat ini, tutur Gus Jazil, PKB sudah membuat kesepakatan koalisi dengan Partai Gerindra. Dalam kesepakatan yang dibuat, salah satu poin pentingnya adalah pembicaraan mengenai nama capres dan cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya menjadi wewenang kedua ketum parpol, yakni Gus Muhaimin dengan Prabowo. ”Dalam hal ini, posisi Gus Muhaimin dengan Pak Prabowo setara,” tuturnya. 

Gus Jazil mengatakan, berdasarkan hasil survei PolMark Indonesia, dirinya sangat optimistis bisa mengusung Gus Muhaimin sebagai capres atau minimal cawapres. ”Artinya hasil survei ini bisa mempercepat kalau koalisi ini akan diteruskan,” katanya. 

Diketahui, berdasarkan hasil survei yang dirilis PolMark Indonesia, Kamis (30/3/2023), posisi lima besar capres diduduki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (22,8%), disusul Prabowo Subianto (17,4%), Anies Baswedan (13,9%), Gubernur Jawa Tengah Ridwan Kamil (5,2%), dan Gus Muhaimin (4,8%). 

Selanjutnya, Menparekraf Sandiaga Uno (2,0%), Ketua DPR Puan Maharani (1,7%), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,7%, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,3%), mantan panglima TNI Andika Perkasa (1,1%), Menteri BUMN Erick Thohir (1,0%), mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (0,9%), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,7%), Kepala BIN Budi Gunawan (0,2%), dan tokoh lain (0,4%).

Direktur Eksekutif Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan, survei ini tidak menggambarkan situasi elektoral pada 14 Februari 2024 nanti. ”Ini adalah gambaran suasana kompetisi menuju Pemilu 2024. Mereka yang elektabilitasnya masih kecil bisa membesar yang besar bisa mengecil karena masih ada rentan waktu 10 bulan lagi,” ujar Eep saat merilis hasil survei bertajuk “Peta Kompetisi Menuju Pilpres 202: Agregasi 78 Survei Dapil” di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

Survei tersebut digelar di 77 daerah pemilihan (dapil) dengan jumlah responden masing-masing dapil 800 responden dan 1 survei melibatkan 880 responden. Secara keseluruhan agregat terdapat 62.480 responden yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan multi state random sampling. Survei digelar pada rentan waktu 23 Januari-19 Maret 2023, dan satu survei pendahuluan pada 26 Oktober-3 November 2022. Margin of error dari agregat survei +/- 0,4%. 

Khusus di wilayah Jawa Timur yang menjadi basis pemilih nahdilyin, nama Gus Muhaimin berada di posisi tiga besar dengan tingkat elektabilitas 11,46% setelah Ganjar Pranowo (23,99%) dan Prabowo Subianto (14,17%). Nama berikutnya adalah Anies Baswedan 6,45%, Khofifah Indar Parawansa (5,75%), AHY (1,78%), dan Puan Maharani (1,58%). (*)