Ekspor Batu Bara RI ke Eropa Melonjak Tajam pada September 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia ke kawasan Uni Eropa melesat tajam dari US$96,21 juta di Agustus menjadi US$161,69 juta di September. Kenaikan ekspor terjadi di tengah penurunan permintaan dari negara lain.

Nov 26, 2022 - 17:00

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor batu bara Indonesia ke kawasan Uni Eropa melesat tajam dari US$96,21 juta di Agustus menjadi US$161,69 juta di September. Kenaikan ekspor terjadi di tengah penurunan permintaan dari negara lain.

"Ekspor batu bara ke kawasan Uni Eropa justru naik dan mengalami peningkatan yang cukup tinggi," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi pers, Senin (17/10).

Berdasarkan data BPS, ekspor batu bara Indonesia ke Polandia naik tajam 95,47 persen dari US$32,42 juta pada Agustus 2022 menjadi US$63,36 juta di September 2022.

BACA JUGA : Tambang Batu Bara Turki Meledak, Puluhan Pekerja Dilaporkan Tewas - Terjebak di Bawah Tanah

Selain itu, pengiriman batu bara yang tidak ada pada Agustus 2022 ke Belanda, di September menjadi ada dengan nilai US$55,85 juta.

Sedangkan, ekspor batu bara ke Italia mengalami penurunan 4,31 persen dari bulan sebelumnya US$44,39 miliar menjadi US$42,47 miliar di September 2022.

Sementara itu, secara total ekspor batu bara Indonesia pada September tercatat senilai US$4,2 miliar. Jika dilihat dari negara tujuan ekspor utamanya yang naik hanya ke China, yakni 41,19 persen dari US$672,19 juta menjadi US$949,08 juta.

Ekspor batu bara ke negara utama lainnya justru turun, yakni ke India turun 33,47 persen dari US$849,99 juta menjadi US$565,46 juta. Lalu, ekspor batu bara ke Filipina juga turun 19,72 persen dari US$541,16 juta menjadi US$434,43 juta.

BACA JUGA : Kemenhub Beri Izin Berlayar 18 Kapal Ekspor Batu Bara

Selanjutnya, ekspor batu bara ke Jepang juga turun tipis 3,86 persen dari US$721,82 juta menjadi US$693,95 juta.

Adapun nilai ekspor Indonesia pada September 2022 tercatat sebesar US$24,80 miliar atau turun 10,99 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang senilai US$27,86 miliar.

Kinerja ekspor ditopang oleh ekspor minyak dan gas (migas) mencapai US$1,33 miliar atau turun 21,41 persen dari bulan sebelumnya yang sebesar US$1,69 miliar. Begitu juga dengan ekspor nonmigas yang turun 10,31 persen dari US$26,18 miliar menjadi US$23,48 miliar.

"Turunnya nilai ekspor pada September 2022 disebabkan penurunan ekspor komoditas unggulan seperti besi baja, minyak kelapa sawit, dan batu bara. Ini karena turunnya permintaan dan harga komoditas di pasar global," jelas Setianto.(lal)