Ekonomi Pakistan di Ambang Kehancuran, hingga Ditekan Berutang Miliaran Dolar

Ekonomi Pakistan berada di ambang kehancuran. Pemadaman listrik secara nasional terjadi, serta harga kebutuhan pokok dan energi melambung tinggi.

Feb 5, 2023 - 06:00
Ekonomi Pakistan di Ambang Kehancuran, hingga Ditekan Berutang Miliaran Dolar
Ilustrasi (foto: detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ekonomi Pakistan berada di ambang kehancuran. Pemadaman listrik secara nasional terjadi, serta harga kebutuhan pokok dan energi melambung tinggi.

Pakistan hanya memiliki cadangan mata uang asing untuk impor sekitar 3 minggu. Mata uangnya rupee, baru-baru ini turun ke posisi terendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Perdana Menteri Shehbaz Sharif ditekan untuk berutang miliaran dolar melalui pembiayaan darurat dari Dana Moneter Internasional (IMF). Tetapi pemerintah menolak sejumlah syarat yang diminta salah satunya terkait pelonggaran subsidi BBM.

"Sekantong tepung yang penting di sini saat kita makan roti harganya lebih dari dua kali lipat. Harga BBM hampir dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari setahun," kata Mohammed Usman, fotografer yang tinggal di Pakistan dikutip dari CNBC, Jumat (3/2/2023).

Pakistan sudah menerima dana talangan US$ 6 miliar dari IMF pada 2019 dan ditambah US$ 1 miliar lagi pada Agustus 2022. Kali ini utang tidak akan diberikan dengan mudah karena pejabat IMF ingin melihat pemerintah Pakistan menerapkan reformasi fiskal.

Sharif menolak melakukan perubahan seperti itu selama berbulan-bulan karena takut akan kemarahan dari masyarakat. Pemicu krisis Pakistan salah satunya karena ketidakstabilan politik dalam negeri.

Bank sentral Pakistan menaikkan suku bunganya sebesar 100 basis poin (bps) untuk melawan inflasi tertinggi di negara itu dalam beberapa dekade. Diperkirakan inflasi akan menyentuh posisi 26% pada Januari 2023.(eky)