Ealah... Ternyata Ini Penyebabnya Masyarakat Enggan Gunakan Motor Listrik
Bali kemudian ddipilih sebagai tempat uji coba karena dinilai lokasi terbaik untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik, tak hanya dari segi pertumbuhan populasi namun juga berbagai bentuk model bisnis yang mendukung pariwisata. Executive Vice President Retail Regional Jawa, Madura, dan Bali, Abdul Farid, saat membuka kegiatan proof of concept menyebutkan kegiatan ini dapat menjadi awal supaya motor listrik dapat segera diterima di masyarakat.
NUSADAILY.COM – DENPASAR - Migrasi penggunaan sepeda motor konvensional ke motor listrik terdapat sejumlah hal penghambat. Hambatan yang disorot adalah harga baterai kendaraan listrik yang mahal membuat banderol untuk sepeda motor listrik juga belum terjangkau oleh masyarakat umumnya serta jarak tempuhnya.
PLN bersama Hyundai Kefico melakukan Proof of Concept Project untuk mendorong ekosistem kendaraan listrik. General Manager Hyundai Kefico ASEAN Region Control Office, Jay Un Chun, mengungkapkan sinergi antara pemerintah dan perusahaan di Indonesia dibutuhkan untuk membuat model bisnis yang mampu memacu pengembangan ekosistem kendaraan listrik.
“Dalam 3 bulan kegiatan uji coba proof of concept diharapkan mampu memperoleh hasil yang diharapkan. Kami ingin memberikan kinerja yang lebih baik dari sisi kualitas maupun keamanan melalui produk kami,” kata Jay dikutip dari situs resmi PLN.
Bali kemudian ddipilih sebagai tempat uji coba karena dinilai lokasi terbaik untuk membentuk ekosistem kendaraan listrik, tak hanya dari segi pertumbuhan populasi namun juga berbagai bentuk model bisnis yang mendukung pariwisata. Executive Vice President Retail Regional Jawa, Madura, dan Bali, Abdul Farid, saat membuka kegiatan proof of concept menyebutkan kegiatan ini dapat menjadi awal supaya motor listrik dapat segera diterima di masyarakat.
“Acara ini sangat strategis, ini merupakan kegiatan uji coba yang dimaksudkan untuk mendukung iklim ekosistem kendaraan listrik khususnya yang roda dua agar bisa diterima di masyarakat, karena segmen motor listrik ini tentu membutuhkan harga yang lebih bersaing,” ungkap Farid.
Dia menambahkan saat ini permasalahan pada motor listrik adalah di sisi baterai dan jangkauan. Rata–rata teknologi yang ada saat ini sudah menjangkau 100 – 500 km bahkan bisa sampai 1.000 km, namun yang menjadi soal ialah harga.
“Membuat motor dengan sekali isi ulang bisa menjangkau 100 – 200 km itu bisa namun belum tentu feasible dari sisi harga. Dari kegiatan uji coba inilah diharapkan mampu menjawab tantangan ini, tentu dengan dukungan teknologi yakni tukar baterai sehingga menjadi solusi,” terangnya.
Farid juga berharap agar pengembangan motor listrik nantinya bisa menjawab keraguan masyarakat dan dari uji coba proof of concept ini juga bisa ditemukan formula terbaik.(han)