E-Peken Surabaya Catatkan Transaksi Capai Rp35 M di Akhir Tahun

Web E-Peken ini digagas Pemkot Surabaya dengan tujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), toko kelontong, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Pahlawan

Dec 27, 2022 - 23:00
E-Peken Surabaya Catatkan Transaksi Capai Rp35 M di Akhir Tahun
E-Peken Surabaya Catatkan Transaksi Capai Rp35 M di Akhir Tahun

NUSADAILY.COM – SURABAYA – Situs belanja online E-Peken (Pemberdayaan lan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mencatatkan nilai transaksi cukup menggembirakan. Dalam kurun waktu Juli 2021 hingga 26 Desember 2022 pukul 08.30 WIB, total transaksi tercatat mencapai Rp35.471.640.152

“Rp35 miliar itu akumulasi sejak bulan Juli 2021 hingga Desember 2022 total keseluruhan. Terdiri dari UMKM industri dan rumahan maupun toko kelontong, serta SWK,” kata Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopdag) Kota Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos, Selasa (27/12/2022).

BACA JUGA : Armuji Antisipasi Lonjakan Pengunjung Wisata Kota Surabaya,...

Web E-Peken ini digagas Pemkot Surabaya dengan tujuan untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), toko kelontong, dan Sentra Wisata Kuliner (SWK) di Kota Pahlawan. Sejak diluncurkan 2021 lalu, sudah terdapat 4.034 jenis usaha yang bergabung di E-Peken Surabaya terdiri dari 2.835 UMKM, 999 toko telontong, dan 200 SWK.

Yos mengaku transaksi di E-Peken masih didominasi kalangan ASN di lingkungan Pemkot Surabaya. Meski demikian, pihaknya terus berupaya mengajak masyarakat umum ikut bertransaksi di E-Peken.

“Memang yang harus kita lakukan adalah sosialisasi ke masyarakat secara umum. Ini loh UMKM Surabaya punya E-peken, Iki loh (ini loh) barang-barangnya juga bagus, kualitas terjaga, dan harganya juga bersaing. Itu nanti yang akan terus kita dorong dan kita sosialisasikan kepada masyarakat umum agar bisa masuk ke E-peken. Artinya untuk (masuk) sebagai buyer,” ungkap dia.

Tak hanya itu, dalam memudahkan konsumen pada proses pengiriman, Dinkopdag Kota Surabaya terus menjajaki kerjasama dengan berbagai e-commerce. Selain melakukan kerjasama dengan Tokopedia dan Gojek, pihaknya tengah berkoordinasi lebih lanjut dengan Grab dan Shopee.

 “Nantinya ada teman-teman dari pihak jasa pengiriman yang akan ikut masuk, seperti dari JNE. Selanjutnya, saya kemarin baru ketemu dengan teman-teman dari Kantor Pos, mereka bilang Pak aku melok po’o pak, ya ndak popo (Pak, saya ikut lah, Pak, ya nggak apa-apa) ayo. Kan nanti pilihan ada di buyer , memilih Gojek, JNE, atau Kantor Pos,” terangnya.

Lebih lanjut, dalam menjaga kepercayaan masyarakat untuk melakukan transaksi ekonomi di E-Peken Surabaya, Dinkopdag Kota Surabaya berkolaborasi dan bersinergi bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kota Surabaya tengah berkoordinasi lebih lanjut dalam memberikan penambahan fitur di E-Peken Surabaya.

Yaitu, masyarakat bisa memberikan rating atau nilai pada kualitas produk dari jenis usaha telah tergabung dalam E-Peken Surabaya.

“Ada semacam rating (penilaian) untuk teman-teman UMKM di E-Peken, kalau memang produknya bagus kasih bintang berapa, kalau pengiriman jelek kasih bintang berapa. Nah itu nanti bisa kita lihat untuk evaluasinya, dari situ nanti masyarakat bisa mengerti, oh UMKM itu bagus kualitasnya dan pengirimannya. Jadi mereka (pelaku usaha) ada keberlanjutan,” jelasnya.

BACA JUGA : 5 Makanan Khas Surabaya yang Wajib Dicoba Saat Liburan...

Oleh sebab itu, pihaknya terus melakukan evaluasi secara berkala. Dimulai dari kurasi kepada UMKM, toko kelontong, hingga SWK sebelum masuk di E-Peken Surabaya.

Monitoring yang dilakukan tidak hanya pada proses kurasi atau pengecekan awal saja, melainkan melakukan pendampingan dan evaluasi secara rutin setiap 3 bulan.

Selanjutnya, melalui situs belanja online E-Peken Surabaya, pihaknya bisa melihat omzet per jenis usaha.

“Iya (evaluasi dan pendampingan) kami melakukan terus, karena Pak Wali juga meminta ada keberlanjutan. Bukan pada saat awal mendapat NIB lalu masuk E-Peken itu, tidak. Karena dari aplikasi E-Peken itu bisa melihat omzet per UMKM, oh ternyata naik, oh UMKM sebelahnya turun, ini apa penyebabnya? Saat omzet turun itulah kita dampingi mereka,” ujarnya.

Yos mengaku optimis dengan capaian transaksi ekonomi E-Peken Surabaya di tahun 2023 mendatang. Sebab, pihaknya belajar dari kondisi pandemi Covid -19 di tahun 2020 hingga 2021 lalu, dimana para pelaku usaha online bisa tetap bertahan ditengah gempuran virus tersebut.

“Kita belajar dari pandemi Covid-19 tahun 2020 dan 2021 pada saat ekonomi terpuruk, ternyata teman-teman yang berjualan dan melakukan aktivitas melalui online itu malah subur dan tetap hidup. Artinya nanti di 2023 kita tetap harus optimis, yang penting teman-teman UMKM tetap jualan, produksi, dan ada pembelinya,” pungkasnya.(ris)