Duta Besar China untuk Korea Selatan Kenalkan Pentingnya Pertemuan Antar Kepala Negara

Duta Besar Xing Haiming perkenalkan semangat kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China dan pentingnya pertemuan antara kepala negara China dan Korea Selatan, serta pembahasan tentang situasi di semenanjung.

Nov 26, 2022 - 17:56

NUSADAILY.COM - SEOUL - Duta Besar Xing Haiming perkenalkan semangat kongres Nasional ke-20 Partai Komunis China dan pentingnya pertemuan antara kepala negara China dan Korea Selatan, serta pembahasan tentang situasi di semenanjung.

Melansir Tencent News, pekan lalu, kepala negara Korea Selatan dan China mengadakan pertemuan bilateral di sela-sela KTT G20. Ini adalah pertemuan pertama antara kepala negara kedua negara dalam 2 tahun 11 bulan.

China bersedia bekerja dengan Korea Selatan untuk mengimplementasikan konsensus penting yang dicapai oleh kedua kepala negara, terus memperluas pertukaran dan kerja sama antara kedua negara di berbagai bidang, dan mendorong hubungan China-Korea Selatan ke tingkat yang baru.

Menjelang KTT ROK-China, ROK, AS dan Jepang mengadakan pembicaraan di Phnom Penh dan mengeluarkan pernyataan bersama untuk meningkatkan tekanan pada DPRK.

BACA JUGA : Turki Bombardir Militan Turki di Suriah, 30 Tewas Puluhan...

Posisi China menganjurkan agar semua pihak yang berkepentingan untuk tenang terlebih dahulu, menghindari saling memprovokasi, dan kembali ke jalur penyelesaian masalah yang benar melalui dialog.

Kepala negara Korea Selatan dan China menyebutkan masalah nuklir Korea Utara dalam pertemuan mereka, tetapi ada perbedaan suhu tertentu. Presiden Yoon Suk-yeol menyampaikan harapannya agar China, sebagai anggota tetap Dewan Keamanan dan tetangga dekat Korea Utara, akan memainkan peran yang lebih konstruktif.

Posisi China dalam masalah semenanjung konsisten dan tegas. Pihaknya selalu bersikeras untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Semenanjung, mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung, dan menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi.

Ada pandangan bahwa "Strategi Indo-Pasifik" versi Korea yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk-yoel selama perjalanannya ke Asia Tenggara sama dengan menyatakan bahwa China dianggap sebagai pesaing.

Mengenai hal tersebut, baik China maupun Korea Selatan adalah penerima manfaat dan pembela multilateralisme dan perdagangan bebas, dan harus melakukan upaya terus menerus untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan serta mendorong pembangunan dan kemakmuran kawasan. 

BACA JUGA: Duh! Siti Aisyah Pakai Uang Pinjol Mahasiswa IPB untuk Beli Mobil

Kunci sukses di kawasan Asia-Pasifik adalah kerja sama yang saling menguntungkan, bukan konfrontasi tanpa hasil. Kami bersedia bekerja sama dengan ROK untuk memberikan kontribusi positif guna mendorong perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran di kawasan ini.

Di masa lalu, banyak orang percaya bahwa kunci kebijakan pemerintah Korea Selatan adalah "ekonomi, China, An-US-Jepang", tetapi sejak pemerintahan Yoon Suk-yeol berkuasa, bahkan kerjasama ekonomi secara bertahap bergerak mendekati Amerika Serikat dan Jepang. 

China telah menjadi mitra dagang terbesar Korea Selatan selama 18 tahun berturut-turut, dan Korea Selatan diperkirakan akan melampaui Jepang tahun ini untuk menjadi mitra dagang terbesar kedua China.Volume perdagangan antara China dan Korea Selatan diperkirakan mencapai 380 miliar dolar AS. (mdr2/lal)