Duh! Sejumlah Wilayah di Jateng Direndam Banjir Saat Malam Tahun Baru

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah titik wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) di Jawa Tengah dilanda banjir pada malam tahun baru, Sabtu (31/12).

Jan 1, 2023 - 20:11
Duh! Sejumlah Wilayah di Jateng Direndam Banjir Saat Malam Tahun Baru
Banjir di Semarang

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejumlah titik wilayah Pantai Utara Jawa (Pantura) di Jawa Tengah dilanda banjir pada malam tahun baru, Sabtu (31/12).

Akibatnya, ratusan warga ikut terdampak dan mengungsi.

Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan titik wilayah Pantura di Jateng yang dilanda banjir tersebut meliputi Kabupaten Tegal, Kabupaten Pekalongan, Kota Pekalongan, Kabupaten Kendal, Kota Semarang, Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, Kabupaten Pati, hingga Kabupaten Grobogan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah Bergas C. Penanggungan menyatakan banjir terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Jumat (30/12) dan Sabtu (31/12).

BACA JUGA : Waspada! Bukan Hanya Banjir, Cuaca Ekstrem di Semarang...

Kabupaten Tegal

Banjir terjadi di Dukuh Kasemen RW 08 dan RW 09 Desa Sukareja. Sebanyak 50 rumah yang ditinggali oleh 300 jiwa terdampak banjir. Tinggi Muka Air (TMA) banjir tersebut antara 50-75 cm.

Kabupaten Pekalongan

Sebanyak 6 desa di Kecamatan Tirto, 6 desa di Kecamatan Siwalan, 2 desa di Kecamatan Buaran dan 2 desa di Kecamatan Wonokerto terendam banjir.

Sedangkan di Kota Pekalongan, banjir merendam 6 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat dan 4 kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur.

Imbasnya, sebanyak 279 jiwa mengungsi di beberapa titik di Kota Pekalongan yang meliputi 186 jiwa di Aula Kelurahan Kecamatan Barat, 50 jiwa di TPW Al Hikmah Tirto, dan 5 jiwa di Masjid Al-Ikhlas Tirto.

Selain itu, 11 jiwa mengungsi di Aula Kecamatan Timur, 10 jiwa di Arrobitoh Klego, 6 jiwa di SD Klego, 5 jiwa di Musala Al-Ikhlas Poncol dan 6 jiwa di Musala Bani Ilyas.

Kabupaten Kendal

Banjir berdampak di 7 desa di Kecamatan Kendal, 5 desa di Kecamatan Brangsong, 7 desa di Kecamatan Kaliwungu, 6 desa di Kecamatan Patebon, dan 3 desa di Kecamatan Pegandon.

Lalu, 3 desa di Kecamatan Cepiring, 2 desa di Kecamatan Rowosari, 1 desa di Kecamatan Weleri dan 1 desa di Kecamatan Kaliwungu Selatan.

BACA JUGA : Rel di Semarang Masih Terendam Banjir, Jalur KA Diputar...

Karena itu, sebanyak 281 jiwa terpaksa mengungsi akibat terdampak banjir tersebut dengan rincian 14 jiwa mengungsi di Masjid Baitul Muttaqin dan 12 jiwa di MTS NU Al Hidayah di Desa Kebonadem.

Selanjutnya,100 jiwa mengungsi di Masjid Jami Baitussyukur di Desa Kumpulrejo, 55 jiwa di Musala Baitul Mu'minin Desa Brangsong dan sisanya di rumah tetangga masing-masing

Telah didirikan dapur umum yang berada di Desa Protomulyo, Desa Kebonadem, Desa Karangtengah dan Desa Samberejo guna memenuhi kebutuhan dasar makan pengungsi tersebut.

Kota Semarang

Banjir di Kota Semarang yang merendam beberapa titik di Kecamatan Tugu, Kecamatan Genuk, Kecamatan Gayamsari, Kecamatan Semarang Tengah, Kecamatan Pedurungan, Kecamatan Semarang Barat, Kecamatan Tembalang, Kecamatan Semarang Utara dan Kecamatan Semarang Timur.

Tak hanya itu, banjir juga menyebabkan Stasiun Besar Tawang terendam hingga mengakibatkan kendala pada perjalanan kereta api.

Beberapa pompa air di Kandang Kebo, Plamongan, Manggis, Banjardowo dan Muktiharjo Lor telah diaktifkan untuk mengurangi dampak banjir di Kota Semarang.

Selain itu, beberapa warga juga telah dievakuasi ke tempat yang aman oleh BPBD Kota Semarang bersama instansi terkait lainnya.

Kabupaten Demak

Wilayah yang terdapak meliputi Kelurahan Betokan di Kecamatan Demak, Desa Kalisari, Desa Banjarsari dan Desa Sidorejo di Kecamatan Sayung, Desa Batu di Kecamatan Karangtengah, Desa Wonoagung dan Desa Wonowoso di Kecamatan Karangawen.

Selanjutnya, Desa Sumberejo di Kecamatan Bonang, Desa Wonorejo, Desa Cangkring dan Desa Cangkring Rembang di Kecamatan Karanganyar.

Tinggi muka air di wilayah yang terdampak banjir, baik di jalan raya maupun yang sudah masuk ke rumah warga, terpantau hingga 50 cm.

Dilaporkan, selain dari curah hujan tinggi, banjir di Sayung juga dipicu oleh gelombang tinggi air laut.

BACA JUGA : Miris, 2 Pemuda Asal Semarang Tewas Tersengat Listrik di...

Kabupaten Kudus

Banjir terpantau di Desa Jati Wetan, Desa Tanjung Karang dan Desa Jati Kulon di Kecamatan Jati, Desa Setrokalangan di Kecamatan Kaliwungu, Desa Termulus, Desa Mejobo dan Desa Kesambi di Kecamatan Mejobo.

Sebanyak 115 jiwa mengungsi akibat banjir tersebut.

Kabupaten Pati

Banjir juga melanda wilayah Kabupaten Pati, yakni 6 desa di Kecamatan Gabus, 7 desa di Kecamatan Juwana, 2 desa di Kecamatan Jakenan, 6 desa di Kecamatan Pati.

Lalu, 7 desa di Kecamatan Kayen, 4 desa di Kecamatan Sukolilo, 3 desa di Kecamatan Dukuseti dan beberapa wilayah di Kecamatan Tayu serta Kecamatan Cluwak.

Kabupaten Grobogan

Wilayah yang terdampak meliputi Kelurahah Grobogan, Desa Tanggungharjo dan Desa Putatsari di Kecamatan Grobogan, Desa Klambu di Kecamatan Klambu dan Desa Tarub di Kecamatan Tawangharjo.

"Dari seluruh rangkuman data tersebut, belum ada mengenai laporan korban jiwa," ujar Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Sabtu (31/12).

Abduk menjelaskan hingga saat ini seluruh BPBD di wilayah terkait terus berkoordinasi dengan instansi terkait. Selain itu, juga melakukan upaya pemenuhan hak dasar bagi warga terdampak, evakuasi, dan penyelamatan serta upaya penanganan darurat lainnya.

Abdul menerangkan cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah hingga esok hari. Hal itu merupakan informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Selain itu, BNPB juga memberikan imbauan terkait potensi bencana susulan.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau kepada seluruh unsur pemerintah daerah dan masyarakat agar dapat mengantisipasi adanya potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh fenomena cuaca ekstrem," jelas Abdul.

Abdul juga menyarankan upaya berupa pemantauan kondisi sungai, pembersihan sampah maupun material lain yang dapat menyumbat aliran air, monitoring kondisi tanggul, jalan dan jembatan hingga pemantauan debit air saat terjadi hujan lebat dilakukan secara berkala.

Guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana susulan, masyarakat di sepanjang aliran sungai melakukan evakuasi mandiri sementara jika terjadi hujan menerus dengan intesitas tinggi selama lebih dari satu jam.

Masyarakat juga diharapkan selalu memperhatikan kondisi debit sungai dan menghindari lereng curam yang minim vegetasi.(lal)