Duh! RS di Aceh Ambruk, Padahal Telan Dana Otsus Rp152,9 M

Rumah Sakit Regional Aceh Tengah merupakan salah satu dari 5 Rumah Sakit Regional di Aceh yang dibangun menggunakan anggaran dana Otonomi Khusus (Otsus).

Nov 26, 2022 - 17:31

NUSADAILY.COM – ACEH TENGAH - Bunyi gemuruh ambruknya rumah sakit yang terletak di Blang Bebangka, Kampung Simpang Kelaping, Kecamatan Pegasing, Aceh Tengah, membuat warga sekitar kaget.

Sisi bagian depan Rumah Sakit Regional Takengon, Aceh Tengah ambruk.

Ambruknya bagian teras Instalasi Gawat Darurat (IGD) tersebut, terjadi pada Jumat (4/11). Padahal, rencananya Rumah Sakit ini akan difungsikan pada tahun 2024 mendatang.

Rumah Sakit Regional Aceh Tengah merupakan salah satu dari 5 Rumah Sakit Regional di Aceh yang dibangun menggunakan anggaran dana Otonomi Khusus (Otsus).


Selain di Aceh Tengah, pemerintah Aceh melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh juga membangun Rumah Sakit Regional di Langsa, Aceh Selatan dan Aceh Barat serta di  Bireuen.

Mengutip Kantor Berita RMOLAceh dari Jurubicara Pemerintah Aceh Muhammad MTA, Minggu (6/11), Rumah Sakit Regional ini dibangun dengan total angggaran mencapai Rp152.923.430.453, yang bersumber dari dana Otsus APBA.

Anggaran tersebut mulai dikucurkan sejak tahun 2016. Pada tahun 2016 dana yang dikucurkan sebesar Rp15.538.121.000.

Selanjutnya pada 2017 dana yang dikucurkan Rp 29.519.389.000, lalu pada tahun 2018 dana yang dikucurkan mencapai Rp 40.614.959.000. Kemudian pada tahun 2019 dana yang dikucurkan Rp 38.290.115.363.

Demikian halnya pada tahun 2020 dana yang dianggarkan Rp 5.454.395.554, tahun 2021 Rp16.005.950.415 dan terakhir 2022 berjumlah Rp7.500.000.121.

Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Aceh Tengah, pada 7 Mei 2014, RS Regional Aceh Tengah juga mendapat anggaran sebesar Rp 8.802.500.000,00 dari APBD Aceh Tengah untuk lanjutan pembangunan yang berumber dari dana Otsus.

Di mana pemenang tender kegiatan tersebut Yani PT Samson Berata Karya yang beralamat di Takengon, Aceh Tengah, dengan nilai penawaran Rp 8.056.504.000.

Lebih lanjut berdasarkan informasi yang dihimpun dari laman LPSE Provinsi Aceh, untuk tahun anggaran 2019 hingga tahun 2022, didapatkan rekanan dan nilai penawaran Pembangunan RS Rujukan Regional Aceh Tengah.

Pada 25 April 2019, Pemerintah Aceh melalui Satuan Kerja (Satker) Dinkes Aceh mengucurkan dana sebesar biaya pengawasan Konstruksi dengan pagu sebesar Rp 802.000.000,00 untuk biaya pengawasan konstruksi. Paket ini dimenangkan oleh CV Cipta Marga Utama yang beralamat di Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh, dengan dengan nilai Rp 743.820.000,00.

Lalu pada 3 Juli 2019, Pemerintah Aceh kembali mengelontorkan dana sebesar Rp 37.694.179.362.66 untuk pengerjaan konstruksi. Paket ini dikerjakan oleh PT Pulau Bintan Bestari yang beralamat di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Selanjutnya pada, 8 April 2020, dikucurkan lagi anggaran sebesar Rp 5.659.701.151,45 untuk pengerjaan konstruksi. Paket ini dikerjakan oleh PT Sugih Global Mandiri yang beralamat di Jakarta Barat.

Setelah itu pada, 28 Juli 2021, pengerjaan konstruksi pembangunan Rumah Sakit Regional Aceh Tengah kembali dilanjutkan. Kali ini pengerjaan konstruksi tersebut dikerjakan oleh PT Mita Rezeki yang beralamat di Kuta Alam, Banda Aceh, dengan anggaran Rp 15.313.206.000,00.

Kemudian pada, 24 Mei 2021, ada lagi kucuran dana untuk paket berjudul konsultan pengawas gedung tidak sederhana lanjutan pembangunan RS Regional Aceh Tengah. Dana untuk paket ini sebesar Rp692.744.000,00 yang dikerjakan oleh PT Cipta Puga yang beralamat di Banda Aceh.

Terakhir pada, 25 Mei 2022 dilakukan pembangunan lanjutan dengan anggaran Rp 6.500.320.934,85. Pekerjaan ini dikerjakan oleh CV Ridhapo Jaya yang beralamat di Darussalam, Aceh Besar.(han)