Duh! Kasus Positif dan Kematian Akibat Covid-19 Meningkat dalam Sepekan

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 15-21 Oktober, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 13.325 kasus.

Nov 26, 2022 - 17:15

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Perkembangan jumlah kasus warga yang terinfeksi virus corona (Covid-19) di Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan dalam sepekan terakhir. Kenaikan terhitung 31,89 persen lebih tinggi dibandingkan pekan sebelumnya.

Berdasarkan data yang dihimpun dari laporan harian pemerintah, tercatat selama periode 15-21 Oktober, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Covid-19 dalam sepekan berjumlah 13.325 kasus. Sementara pada periode 22-28 Oktober, kasus Covid-19 meningkat menjadi 17.575 orang.

BACA JUGA : Menkes Ungkap Bakal Prioritaskan Vaksin Covid-19 ke DKI...

Kenaikan serupa juga terjadi pada jumlah kasus kematian warga akibat terinfeksi Covid-19. Peningkatan mencapai 24,78 persen dalam sepekan. Rinciannya, selama periode 15-21 Oktober, jumlah kumulatif kematian Covid-19 dalam sepekan sebanyak 117 kasus. Kasus mingguan pada periode 22-28 Oktober kemudian meningkat menjadi 146 kasus.

Berdasarkan data tersebut, dapat juga dilihat bahwa laporan kasus kematian Covid-19 konsisten di atas 20 kasus sehari selama sembilan hari berturut-turut atau selama periode 24-28 Oktober.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin sebelumnya mewanti-wanti potensi kenaikan kasus virus corona pada Februari 2023. Budi mengatakan potensi itu tetap perlu diwaspadai mengingat varian baru mulai menyebabkan kenaikan kasus di sejumlah negara, salah satunya Omicron XBB di Singapura.

BACA JUGA : Pemprov DKI Terima 34 Ribu Vial Vaksin COVID-19 Jenis Pfizer

"Risiko tetap ada di bulan Februari. Itu sebabnya kenapa boosternya (vaksin) kita mau kasih lagi di Desember sama Januari nanti," kata Budi di Ponpes Al-Wathoniyah Pusat Putri, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Rabu (26/10).

Indonesia pun baru-baru ini melaporkan temuan empat kasus varian XBB. Rinciannya, tiga kasus ditemukan di DKI Jakarta dan satu kasus di Surabaya.

Satu kasus di DKI merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dari Singapura, begitu juga pasien XBB dari Surabaya. Sementara dua kasus lainnya merupakan transmisi lokal.(lal)