Duh! Harta Kekayaan Orang Ini Anjlok Ratusan Triliun dalam Sehari Akibat Ini

Hindenburg Research menuduh perusahaan investasi Icahn Enterprises menggunakan skema ponzi.

May 5, 2023 - 10:00
Duh! Harta Kekayaan Orang Ini Anjlok Ratusan Triliun dalam Sehari Akibat Ini
Carl Ichan (Foto: Michael Nagle/Getty Images)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Hindenburg Research menuduh perusahaan investasi Icahn Enterprises menggunakan skema ponzi. Kondisi ini membuat saham perusahaan turun 20% hingga harta kekayaan pemiliknya, Carl Icahn anjlok US$ 10 miliar atau setara Rp 150 triliun (kurs Rp 15.000/US$).

Kejadian yang menimpa Icahn ini menyusul Gautam Adani, pemilik Adani Group, dan Jack Dorsey dari Block Inc. Para konglomerat itu juga mendapat kritikan pedas dari Hindenburg, hingga berujung pada 'menguapnya' harta mereka.

Melansir dari Fortune, Rabu (3/5/2023), besaran penurunan saham Icahn Enterprises merupakan rekor tertinggi perusahaan, hingga berimbas pada hilangnya US$ 3,1 miliar atau setara Rp 46,5 triliun dari kekayaan Carl Icahn.

Tak hanya itu, lewat laporannya, Hindenburg juga merincikan adanya sejumlah saham Icahn yang dijaminkan untuk margin pinjaman investor, yang sebelumnya tidak diperhitungkan oleh Bloomberg Billionaires Index.

Berdasarkan rincian tersebut, kekayaan bersih Icahn kembali terpangkas hingga US$ 7,3 miliar atau setara Rp 109,5 triliun. Sehingga kalau ditotal, jumlah hartanya yang 'menguap' melebihi US$ 10 miliar atau setara Rp 150 triliun.

Carl Icahn merupakan salah satu aktivis sekaligus investor paling sukses di Wall Street. Adapun menurut indeks kekayaan, keseluruhan kekayaan Icahn kini telah anjlok 41% menjadi US$ 14,6 miliar atau setara Rp 219 triliun. Kondisi ini membuatnya terjun bebas dari posisi orang terkaya ke-58 di dunia, menjadi peringkat ke-119.

Sementara itu, Icahn Enterprises sendiri merupakan perusahaan yang mengendalikan saham bisnis di sektor energi, otomotif, makanan, hingga real estate. Hindenburg menyebut, perusahaan memiliki leverage yang berlebihan dan diperdagangkan dengan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan nilai aset bersihnya.

Tidak hanya itu, Hindenburg juga menilai, hasil dividen tinggi yang diberikan perusahaan kepada para investornya itu tidak didukung oleh arus kas dan kinerja investasi perusahaan. Hindenburg juga mengkritik Icahn karena gagal mengungkapkan berapa banyak yang dia pinjam, suku bunga hingga rasio pemeliharaan pinjaman terhadap nilai yang terkait dengan margin pinjaman.

Menanggapi tuduhan tersebut, dalam sebuah pernyataan Icahn mengatakan, laporan yang disampaikan Hindenburg dimaksudkan semata-mata untuk kepentingan pribadi yang dihasilkan dengan mengorbankan pemangku kepentingan jangka panjang seperti Icahn Enterprises.

Adapun sebelum penurunan nilai saham ini, besaran saham Carl Icahn pada Icahn Enterprises bernilai US$ 15,7 miliar atau setara Rp 235,5 triliun. Bahkan, sebelumnya Icahn telah sempat meningkatkan kepemilikannya di perusahaan tersebut dengan mengambil dividen berupa tambahan unit.

Sebagai tambahan informasi, Icahn sendiri mulai melaporkan margin pinjaman yang dijaminkan dengan sahamnya di perusahaan pada tahun 2021. Pada kala itu, dia memiliki sekitar 65% saham yang dijaminkan.

Menurut laporan tahunan perusahaan di 2022, ia meningkatkan jumlahnya di tahun lalu, dan per Februari 2022 ia memiliki lebih dari 181 juta saham senilai US$ 9,2 miliar atau setara Rp 138 triliun yang mendukung pinjaman tersebut.(eky)