Duh! Gunung Karangetang di Sulut Berstatus Siaga, Warga Diminta untuk Waspada

Oktory mengatakan gunung api yang terletak 146 km dari kota Manado dengan ketinggian 1784 mdpl tersebut merupakan salah satu gunung api paling aktif selain Merapi, Semeru, dan Anak Krakatau.

Feb 9, 2023 - 23:45
Duh! Gunung Karangetang di Sulut Berstatus Siaga, Warga Diminta untuk Waspada
Gunung Karangetang Sulawesi Utara. ANTARA FOTO/Adwit B Pramono

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementerian ESDM Oktory Prambada mengatakan peningkatan aktivitas Gunung Karangetang, Sulawesi Utara yang kini berstatus siaga berpotensi mengancam penduduk.

Oktory mengatakan gunung api yang terletak 146 km dari kota Manado dengan ketinggian 1784 mdpl tersebut merupakan salah satu gunung api paling aktif selain Merapi, Semeru, dan Anak Krakatau.

"Berpotensi mengancam penduduk di sektor Tenggara dan Selatan dari data-data yang mendukung instrumen bencananya. Pada 8 Februari 2023 terjadi peningkatan menjadi level siaga," ujar Oktory saat konferensi pers via daring, Kamis (9/2).

Pihaknya mengaku sudah memantau lewat 3 stasiun seismik digital dan GPS sebagai instrumen deformasi yang berfungsi untuk mengetahui dinamika perkembangan atau aktivitas tubuh gunung api.

BACA JUGA : 2 Hari Berlalu, Keadaan Pilot Susi Air di Papua Masih Tanda...

"Di sana juga ada 4 pengamat gunung api yang sedang bertugas. Letusan total yang telah tercatat adalah 55 kali, kemudian erupsi terakhir pada 2019 berupa aliran dan guguran lava," tuturnya.

Akan tetapi, dia mengatakan gunung api tersebut tidak pernah meletus secara besar lantaran memiliki kemiringan yang besar dan tinggi.

"Sehingga potensi bencananya tidak sampai erupsi, tetapi lebih ke guguran lava saja," ucapnya.

Dia juga mengatakan jalur penerbangan yang melewati Gunung Karangetang ke arah pulau Awu tidak akan terganggu karena asap.

"Ada jalur penerbangan menuju Pulau Awu yang terletak di Utara gunung Karangetang. Tidak akan terganggu. Asap yang dihasilkan gunung tersebut hanya kontak antara lava dengan proses pendinginan atau hujan lokal," ucapnya.

BACA JUGA : Mengenal Jalur Pendakian Gunung Kawi, Tempat Lihat Gagahnya...

Ia juga mengatakan peningkatan aktivitas Gunung Karangetang akan memberi dampak pada beberapa aliran surai dan sekitar gunung.

"Ketika gunung mengalami vase krisis atau erupsi, tentunya akan ada beberapa aliran sungai yang sangat berpotensi terdampak dari aktivitas gunung," ujar Oktory.

Oleh sebab itu, dirinya mengimbau masyarakat agar mengikuti rekomendasi Badan Geologi secara konsisten agar tetap aman.

"Sekarang direkomendasikan (menjaga jarak) dalam radius 2,5 km di arah sektor Tenggara dan Selatan itu 3,5 km," tuturnya.(lal)