Duh! Anak Panda Raksasa Disiram Air Dingin Oleh Wisatawan

Tiga turis wanita mengunjungi Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding Saat panda raksasa sedang bermain, mereka sengaja menuangkan air dingin ke atasnya untuk bersenang-senang.

Mar 9, 2023 - 20:09
Duh! Anak Panda Raksasa Disiram Air Dingin Oleh Wisatawan
Staf memeluk Fu Wan untuk menenangkan / Sumber Foto: tangkapan layar video

NUSADAILY.COM – HUBEI - Tiga turis wanita mengunjungi Chengdu Research Base of Giant Panda Breeding Saat panda raksasa sedang bermain, mereka sengaja menuangkan air dingin ke atasnya untuk bersenang-senang. Basis menjawab bahwa sifat dari praktik ini memang agak buruk.

Panda raksasa itu ketakutan dengan air dingin dan melarikan diri dengan cepat, netizen pun merasa kedinginan dan tidak nyaman setelah melihatnya.

BACA JUGA : Waduh! Puluhan Domba Dibunuh Oleh Anjing Harder di China

Diketahui, panda raksasa bernama Fu Wan ini baru berusia tujuh bulan, dan masih bayi, karena penyakit tulang belakang bawaan yang menyebabkan kelemahan bawaan pada kaki belakangnya, sehingga hanya bisa menyeret dan merangkak dengan kaki depannya. Ini adalah anak panda raksasa yang kesepian, cacat, dan rendah diri. Setelah disiram air dingin, dia merengek seperti anak anjing, lari dan bersembunyi di sudut. Staf pangkalan datang dan memeluknya untuk menghiburnya untuk waktu yang lama.

Dilihat dari plot tersebut, perilaku ketiga turis wanita tersebut hanya iseng, untuk mendapatkan kesenangan spiritual dari rasa takut panda raksasa. Namun, saat mengunjungi kebun binatang, norma peradaban yang paling mendasar adalah tidak memprovokasi hewan, menjaga jarak dari hewan, dan berdiam diri.

Kantor Umum Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata menyatakan dalam "Pemberitahuan Melakukan Pekerjaan dengan Baik dalam Pariwisata yang Beradab pada Tahun 2023" bahwa untuk perilaku wisatawan yang tidak beradab, kombinasi pendidikan, bimbingan dan pengekangan serta hukuman harus dipatuhi. Kemudian, untuk perilaku menyiramkan air dingin pada panda raksasa, jika wisatawan tidak berinisiatif mengakui kesalahannya, sebaiknya mencari tahu pihak yang bersangkutan sesuai aturan yang berlaku, serta melakukan edukasi dan hukuman. (Mdr1)