Duh! Ada Tampon Nyangkut di Vagina Perempuan AS, Kok Bisa?
Tampon sangat erat kaitannya dengan siklus menstruasi wanita. Tampon digunakan sebagai alat penyerap darah menstruasi yang keluar dari vagina setiap bulan.
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Seorang wanita asal Amerika Serikat mengeluh sakit di bagian vaginanya. Bukan cuma sakit, vaginanya juga kerap mengeluarkan bau tak sedap.
Usut punya usut, ternyata wanita tersebut meninggalkan tampon di dalam vaginanya.
Tidak tanggung-tanggung, tampon tersebut sudah tertinggal selama dua tahun di organ intim wanita tersebut.
Bagaimana menggunakan tampon yang tepat agar tidak tertinggal di vagina?
Mengenal tampon
Tampon sangat erat kaitannya dengan siklus menstruasi wanita. Tampon digunakan sebagai alat penyerap darah menstruasi yang keluar dari vagina setiap bulan.
Tampon berbeda dengan pembalut. Jika pembalut ditempel pada pakaian dalam, tampon justru dimasukkan ke dalam vagina dengan atau tanpa aplikator.
Tampon juga bahkan diatur oleh Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat sebagai perangkat medis. Dalam aturan FDA, tampon adalah alat medis sekali pakai. Setelah dibersihkan, tampon harus segera dibuang dan tak boleh digunakan kembali.
Mengutip Medical News Today, tampon biasanya terbuat dari bahan yang lembut. Misalnya, katun karena dianggap kain penyerap yang lembut.
Katun akan dilapisi rayon atau kain lain yang mengelilinginya. Bentuknya kecil sehingga mudah masuk ke lubang vagina.
Tapi, ketika sudah masuk ke dalam vagina, tampon bisa mengembang sesuai dengan kebutuhan ukuran.
Selain itu, tampon juga memiliki tali yang harus diletakkan di luar area vagina. Tali ini berguna untuk menarik dan melepas tampon ketika selesai digunakan.
Masyarakat perlu mengetahui tentang apa itu tampon dan ukuran yang disediakan. Anda bisa memilih ukuran tampon yang sesuai. Pilihan bergantung pada banyaknya aliran darah menstruasi yang keluar.
Beberapa tampon juga memiliki aplikator plastik atau karton. Tabung ini membungkus tampon dan membuatnya lebih mudah dimasukkan.
Cara menggunakan tampon
Jika ini kali pertama Anda menggunakan tampon, maka sangat penting untuk memeriksanya dengan tepat.
Anda juga harus mencuci tangan dengan sabun, memotong kuku, dan tidak menggunakan cincin saat hendak memasang tampon.
Berikut cara memasang tampon:
1. Tampon dengan aplikator
- Pilih ukuran tampon yang sesuai.
- Buka bungkus tampon.
- Cari posisi yang cocok seperti jongkok, duduk di kloset, atau berdiri dengan satu kaki di atas dudukan atau kursi kloset.
- Jepit bagian tengah tampon dengan ibu jari dan jari kedua tangan dominan. Tali tampon harus menghadap ke bawah.
- Gunakan tangan yang lain untuk membuka lipatan kulit yang disebut labia, pada pembukaan vagina.
- Masukkan tampon dan aplikator dengan lembut ke dalam vagina, arahkan ke punggung bawah.
- Dorong aplikator dengan jari telunjuk sampai tampon masuk sepenuhnya. Seluruh bagian tampon, kecuali tali, harus berada di dalam vagina.
- Lepaskan aplikator dengan memegang alasnya dan menariknya keluar dengan lembut.
- Gunakan jari untuk memeriksa apakah benang mengarah ke bawah dan berada di luar vagina.
- Pastikan tampon tidak terasa sakit atau tidak nyaman. Jika iya, maka keluarkan dan coba lagi dengan tampon baru.
2. Tampon tanpa aplikator
- Pilih ukuran tampon yang sesuai.
- Buka bungkus tampon dan lepaskan semua kertas pelindung.
- Pegang tampon di tengah dengan ibu jari dan jari kedua tangan dominan. Tali tampon harus menghadap ke bawah.
- Dengan menggunakan tangan yang lain, pisahkan labia pada pembukaan vagina.
- Masukkan tampon dengan lembut ke dalam vagina menggunakan jari telunjuk, arahkan ke punggung bawah. Ingatlah untuk menjaga tali tetap menghadap ke bawah.
- Terus dorong tampon dengan lembut hingga pangkal jari telunjuk mencapai lubang vagina.
- Periksa apakah tali berada di luar vagina.
Berikut cara melepas tampon:
Setelah berhasil memasang, Anda juga harus tahu bagaimana melepas tampon yang telah selesai digunakan. Berikut cara melepas tampon yang benar:
1. Jangan gunakan terlalu lama
Tampon harus dilepaskan setelah digunakan selama 4-8 jam. Anda dilarang menggunakan tampon lebih dari 8 jam.
Membiarkan tampon terlalu lama meningkatkan risiko toxic shock syndrome (TSS), infeksi yang jarang namun berpotensi parah.
2. Segera ganti saat sudah penuh
Meski belum masuk periode 4 jam, jika tampon sudah penuh, maka Anda harus segera menggantinya.
Untuk memeriksa keadaan tampon, Anda cukup menarik tali dengan lembut. Jika tampon bergerak atau mulai meluncur keluar, kemungkinan sudah penuh.
Selain itu, segera ganti jika tampon mulai bocor atau tali mulai berubah warna menjadi kemerahan atau kecokelatan.
3. Pakai tali untuk melepas tampon
Melepas tampon sangatlah mudah. Anda cukup menarik talinya dengan lembut sampai seluruh tampon keluar dari vagina.
Sebaiknya, jangan menarik secara miring, karena dapat menyebabkan ketidaknyamanan.
4. Pakai jari
Jika tali tak bisa melepas tampon, Anda bisa menggunakan jari dengan memasukkannya ke dalam vagina. Cobalah untuk meraba vagina untuk mencari tali yang menempel di sana.
Tapi, penting untuk meminta pertolongan medis jika tampon tetap tak bisa dikeluarkan. Jangan sampai tampon tertinggal terlalu lama di vagina.(han)