Duh! 18 Mayat Diduga Migran Tewas Dalam Sebuah Truk Karena Kehabisan Nafas

Menurut laporan awal, mereka meninggal karena sesak napas, terlalu banyak orang di tempat yang terlalu kecil," kata Wakil Jaksa Agung Borislav Sarafov kepada AFP.

Feb 18, 2023 - 17:16
Duh! 18 Mayat Diduga Migran Tewas Dalam Sebuah Truk Karena Kehabisan Nafas
Police Line

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pihak berwenang Bulgaria menemukan 18 mayat diduga migran di dalam truk. Seluruh mayat itu diduga meninggal karena kehabisan napas.

"Truk itu mengangkut 52 migran bersembunyi di bawah kayu", kata para pejabat seperti dilansir AFP, Sabtu (18/2/2023).

Warga setempat pun langsung memberi tahu pihak kepolisian sesaat setelah menemukan truk itu di dekat desa Lokorsko, 20 kilometer (12 mil) timur laut ibu kota Sofia. Penyelidik yang tiba di lokasi lalu menemukan pemandangan mengerikan dengan tubuh berserakan di rerumputan di sekitar kendaraan.

"Menurut laporan awal, mereka meninggal karena sesak napas, terlalu banyak orang di tempat yang terlalu kecil," kata Wakil Jaksa Agung Borislav Sarafov kepada AFP.

"Mengingat jumlah korban, ini adalah insiden paling mematikan dengan migran di Bulgaria," tambahnya.

BACA JUGA : Lestari Moerdijat Sebut Hari Migrant Internasional Momentum...

Sarafov mengatakan para korban telah meninggal 10 hingga 12 jam sebelum tubuh mereka ditemukan. Tiga puluh empat orang yang ditemukan hidup dibawa ke rumah sakit.

“Mereka kedinginan dan basah kuyup, dan mereka pasti belum makan selama beberapa hari," kata Menteri Kesehatan Asen Medjidiev kepada wartawan sebelumnya.

Atas insiden tersebut, pihak kepolisian Bulgaria pun menahan empat warga Bulgaria yang diduga sebagai tersangka dalam kasus tersebut.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan Bulgaria mengatakan korban tewas termasuk seorang anak yang diperkirakan berusia enam atau tujuh tahun. Namun demikian, Sarafov mengatakan korban termuda adalah seorang remaja.

"Berdasarkan informasi awal, truk yang ada di truk itu berasal dari Afganistan," ujar Sarafov.

"Datang dari Turki, kelompok itu memasuki Bulgaria beberapa hari lalu, melintasi pagar perbatasan di wilayah tenggara Yambol," tambah Sarafov. (ros)