Dua Jasad Korban Cianjur Dievakuasi dari Timbunan Longsor Cugenang

Proses evakuasi korban gempa di kawasan longsoran tanah di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih terus berlangsung hingga Selasa (22/11) siang.

Nov 22, 2022 - 22:30
Dua Jasad Korban Cianjur Dievakuasi dari Timbunan Longsor Cugenang
Penampakan rumah yang roboh akibat gempa di Kampung Selakawung Tengah, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). (ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Proses evakuasi korban gempa di kawasan longsoran tanah di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat masih terus berlangsung hingga Selasa (22/11) siang.

Daerah Cugenang sendiri merupakan daerah yang paling parah terdampak atas genpa bumi yang mengguncang di daerah Cianjur dan sekitarnya.

Jasad korban itu tertimbun di antara reruntuhan rumah berupa pagar yang telah tidak berbentuk ataupun patahan-patahan kayu lantaran terus-menerus ditimpa oleh longsoran.

Petugas evakuasi terlihat cukup kesulitan melakukan evakuasi, longsoran tanah di sana sangatlah gembur yang kemudian menyebabkan tanah itu semakin berat untuk diangkat.

"Cangkul, cangkul," teriak para petugas evakuasi meminta kepada rekannya yang lain untuk memindahkan longsoran tanah.

Beberapa saat kemudian petugas menggunakan alat berat eksavator  untuk menyisir bagian pinggir tanah yang menutupi jasad korban.

BACA JUGA : Polri Sebut 90 Persen Korban Gempa Cianjur Berhasil Teridentifikasi

Sampai pada akhirnya, pada pukul 13.10 WIB satu jasad yang tertimbun longsor telah berhasil diangkat dan dibawa dengan ambulans.

Sementara untuk jasad yang satunya hingga berita ini diturunkan, petugas masih terus berusaha untuk mengangkatnya.

Sebelumnya, gempa berkekuatan magnitudo 5,6 telah mengguncang Cianjur pada Senin (21/11) sekitar pukul 13:21 WIB.

Pada pagi tadi, Menko PMK Muhadjir Effendy menyampaikan hingga saat itu pihaknya mendapat informasi korban jiwa di gempa Cianjur telah menyentuh angka 162 orang.

"Telah menelan korban cukup banyak yang sampai saat ini, angkanya masih belum bisa dipastikan untuk angka sementara 162 orang meninggal dunia," kata Muhadjir di Pendopo Bupati Cianjur, Selasa pagi.

Muhadjir juga menyebut bahwa daerah Cugenang merupakan daerah yang paling terdampak dari gempa yang mengguncang daerah Cianjur dan sekitarnya.

BACA JUGA : Destinasi Wisata di Cianjur Belum Terdeteksi Ada Kerusakan...

Bukan hanya Menko PMK Muhadjir dan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sejumlah pejabat negara pun terlihat merapat ke lokasi Gempa Cianjur pada Selasa ini.

Terlihat dari mulai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo datang ke lokasi terdampak gempa pada siang ini.

Jokowi mengatakan pemerintah akan memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak karena gempa di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

"Nantinya rumah-rumah yang rusak berat dan ringan dan sedang, pemerintah akan berikan bantuan," kata Jokowi saat meninjau daerah terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat, Selasa siang.

Jokowi menyebut jumlah bantuan bervariasi. Bagi rumah yang rusak berat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp50 juta. Sementara rusak sedang sebesar Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta.

Ia pun meminta agar rumah-rumah itu dibangun lagi dengan konsep standar bangunan antigempa bumi.

BACA JUGA : Korban Meninggal Gempa Cianjur Terus Bertambah, Kini Jadi...

Sementara itu, Kapolri Listyo dalam kunjungannya tersebut turut membagikan 3.000 paket sembako.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan selain paket sembako, Listyo juga bakal menyerahkan kebutuhan lainnya seperti selimut untuk para pengungsi dan juga kebutuhan para balita.

"Hari ini bapak Kapolri dan Ibu Ketua Umum Bhayangkari akan meninjau langsung pendistribusian sembako dan melihat penanganan korban yang dirawat serta melihat penanganan dari tim trauma healing," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, Dedi mengaku Polairud Baharkam Polri juga telah melakukan pemantauan untuk mengetahui wilayah mana yang memerlukan bantuan. Pasalnya, ada beberapa lokasi yang terisolasi akibat longsor.

"Kita saat ini akan mapping lokasi yang terisolir dan informasikan kepada teman-teman yang ada di darat baik dari TNI-Polri, Basarnas dan pemerintah setempat, titik-titik yang longsor dan susah akses, nanti teman-teman masuk ke kampungnya bisa memberikan bantuan," katanya.

Dedi mengatakan nantinya Kapolri juga akan memantau langsung proses evakuasi dan penanganan para korban gempa Cianjur. Selain itu, kata dia, Listyo akan memimpin proses evaluasi terkait kebutuhan yang diperlukan.

"Nanti akan dievaluasi apakah akan ada penambahan personel, yang saat ini kita sudah kerahkan sebanyak 350 anggota dan juga kebutuhan-kebutuhan lainnya," ucap Dedi.(lal)