Drone Buatan Iran Ditembak Jatuh Tentara Ukraina, Isinya Komponen Buatan Amerika

Drone buatan Iran ditembak jatuh oleh tentara Ukraina. Yang menarik rupanya dalam drone tersebut terdapat sejumlah komponen yang dibuat oleh 13 perusahaan AS.

Jan 6, 2023 - 15:01
Drone Buatan Iran Ditembak Jatuh Tentara Ukraina, Isinya Komponen Buatan Amerika

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Drone buatan Iran ditembak jatuh oleh tentara Ukraina. Yang menarik rupanya dalam drone tersebut terdapat sejumlah komponen yang dibuat oleh 13 perusahaan AS.

Dilansir dari kompas.com, temuan tersebut dilaporkan oleh dinas intelijen Ukraina yang diperoleh CNN. Dari 52 komponen drone kamikaze Shahed-136 buatan Iran, 40 di antaranya diproduksi oleh perusahaan AS, sebagaimana dilansir The National, Kamis (5/1/2023).

Sedangkan 12 sisanya dibuat oleh sejumlah perusahaan yang masing-masing berbasis di Kanada, Swiss, Jepang, Taiwan, dan China. Rusia diyakini telah menghabiskan stok Shahed-136 pada November 2022 setelah meluncurkan sekitar 400 unit ke Ukraina.

Drone Shahed-136 dilaporkan dapat menyerang target lebih dari 2.000 Kilometer (Km) jauhnya. Drone tersebut diterbangkan oleh baling-baling dan dipandu oleh GPS untuk akurasi.

Sejauh ini, AS berupaya mencari cara untuk mengekang produksi drone Iran melalui sanksi dan kontrol ekspor. Washington juga sedang berbicara dengan beberapa perusahaan swasta yang suku cadangnya telah digunakan dalam produksi drone Iran.

“Kami sedang menilai langkah lebih lanjut yang dapat kami ambil dalam hal kontrol ekspor untuk membatasi akses Iran ke teknologi yang digunakan dalam drone,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih Adrienne Watson.

AS sebelumnya telah menjatuhkan sanksi pada beberapa perusahaan dan orang-orang yang dituduh memproduksi atau mentransfer drone Iran yang digunakan Rusia menyerang infrastruktur sipil di Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengeklaim bahwa Rusia berencana untuk meningkatkan penggunaan drone buatan Iran. “Kami mendapat informasi bahwa Rusia sedang merencanakan serangan lanjutan dengan Shahed,” kata Zelensky pada Senin (2/1/2023).(*)